Nilai UKG Guru Tulungagung Rata-rata Masih 4,7

 Guru-guru di Tulungagung harus terus mengembangkan diri karena nilai standar UKG  masih di bawah angka 6.


Guru-guru di Tulungagung harus terus mengembangkan diri karena nilai standar UKG masih di bawah angka 6.

Tulungagung, Bhirawa
Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) di Kabupaten Tulungagung masih di bawah angka 6. Secara rata-rata nilai UKG mereka pada tahun lalu baru mencapai nilai 4,7.
Demikian diungkapkan Kasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Adi Suselo SS, MPd. “Kami mengakui nilai UKG guru di Tulungagung masih di bawah nilai 6. Rata-rata masih 4,7. Karena itu dalam menghadapi UKG 2015 guru perlu updating dan pengembangan diri,” ujarnya dikonfirmasi, Minggu (11/10).
Namun demikian, menurut dia, nilai UKG guru-guru Kabupaten Tulungagung masih lebih baik secara nasional. Nilai rata-rata UKG secara nasional masih di angka 4,3.
Seperti diketahui, mulai 2015 pemerintah menaikkan standar nilai UKG. Saat ini nilai standar UKG harus mencapai nilai 6. Pencapaian nilai tersebut hampir sama dengan standar nilai yang sudah harus dicapai siswa-siswi saat mengikuti Ujian Nasional (UN).
Adi Suselo mengungkapkan pada tahun ini UGK akan dilakukan oleh semua guru yang meliputi guru berstatus PNS, guru swasta (yayasan) dan guru honorer. Bahkan kepala sekolah dan pengawas sekolah juga diharuskan ikut UKG.
“Semua tenaga pendidik ikut UKG. Mulai guru TK sampai guru sekolah menengah tingkat SMA/SMK. Guru yang sudah ikut UKG tahun-tahun sebelumnya juga ikut tanpa terkecuali,” tuturnya.
UKG 2015, lanjut pria yang menamatkan sarjana strata satunya di Universitas Jember ini akan memetakan kemampuan para guru. Jika nanti ada yang nilainya di bawah standar akan dilakukan pembinaan.
Adi Suselo tidak menampik penilaian UKG bakal berdampak pada penerimaan tunjangan profesi guru. “Namun untuk saat ini baru pemetaan. Kalau ada yang di bawah standar akan dibina terus,” tuturnya lagi.
UKG di Tulungagung akan dilakukan mulaiĀ  9-27 November mendatang. Tercatat ada 15.000-an guru se-Tulungagung yang bakal mengikuti uji kompetensi tersebut.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung sudah menyiapkan 26 tempat untuk kegiatan UKG. Satu gelombang UKG di satu tempat uji kompetensi yang menelan waktu sekitar 2 jam diikuti masing-masing 25 guru. Begitu seterusnya sampai semua guru mengikuti UKG.
“Setiap guru nantinya diikutkan di tempat uji kompetensi yang terdekat dengan sekolah tempat dia mengajar. Dan kami berharap saat UKG tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar. Jangan sampai gara-gara UKG siswa siswi jadi terlantar,” tandasnya.
Untuk diketahui Direktorat Jenderal Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kemendikbud tengah bersiap menggelar Uji Kompetensi Guru (UKG) secara serentak untuk seluruh guru. Sesuai rencana, ujian ini akan dilaksanakan November mendatang. Para guru pun harus segera bersiap jika tidak ingin nilainya di bawah standar kompetensi.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman mengatakan, tahun lalu guru bisa bersantai menghadapi UKG dan dengan nilai berapapun. Tapi jika tahun ini kembali demikian, pengaruhnya dipastikan akan berdampak pada tunjangan yang diterima. Meski saat ini pemerintah pusat hanya membutuhkan hasil UKG sebagai pemetaan mutu pendidikan.
“Sekarang mungkin tidak berpengaruh apa-apa. Tapi ketika nanti Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) itu sudah berganti menjadi tunjangan kinerja, nilai UKG pasti menjadi ukuran besar kecilnya tunjangan,” tutur Saiful.
Apalagi tahun ini, lanjut Saiful, UKG akan diikuti oleh seluruh guru, baik PNS, Guru Tetap Yayasan (GTY) maupun Guru Tidak Tetap (GTT).
Dikatakan Saiful, sejauh ini TPP tidak memberikan dampak positif terhadap mutu guru dan mutu pendidikan secara umum. Karena itu, pemerintah mulai 2016 mendatang akan menggantinya dengan tunjangan kinerja. Jika kinerja guru tidak sesuai harapan, maka tunjangannya pun akan dievaluasi. [wed]

Tags: