Nilai UN SMP Terbaik Dikuasai Daerah Pinggiran

Siswa SMP Negeri 4 Kepanjen, Kab Malang saat mengikuti ujian dengan sistem UNBK (cahyono/Bhirawa)

Siswa SMP Negeri 4 Kepanjen, Kab Malang saat mengikuti ujian dengan sistem UNBK (cahyono/Bhirawa)

Dindik Jatim, Bhirawa
Hasil nilai Ujian Nasional (UN) terus merosot sejak tidak lagi menjadi penentu kelulusan mulai dua tahun terakhir ini. Tak terkecuali di kota-kota besar. Di Jatim misalnya, nilai UN jenjang SMP/MTs terbaik ternyata justru dikuasai daerah-dearah pinggiran.
Sebut saja Bangkalan, setelah meraih predikat terbaik se-Jatim pada UN SMA/SMK lalu, hasil nilai UN jenjang SMP/MTs di kabupaten tersebut kembali menjadi yang tertinggi dengan total nilai 305,65. Selain Bangkalan, empat daerah lain seperti Sumenep, Tulungagung, Kota Madiun dan Kabupaten Pasuruan menjadi lima daerah dengan total nilai tertinggi se-Jatim.
Pengamat Pendidikan Prof Zainudin Maliki menuturkan, hasil UN sejak tidak ditetapkan sebagai penentu kelulusan merupakan hasil yang orisinil. Karena siswa tidak lagi mengerjakan UN dengan intimidasi tidak lulus. Karena itu, jika selama ini ada daerah yang nilainya baik kemudian tiba-tiba memburuk, secara tidak langsung mengindikasikan kecurangannya selama ini.
“Sekarang untuk apa curang jika tidak lagi jadi penentu kelulusan. Kecuali daerah-daerah yang menggunakan nilai UN untuk acuan masuk ke sekolah negeri di jenjang berikutnya,” tutur Maliki yang juga Ketua Dewan Pendidikan Jatim itu, Minggu (12/6).
Seperti di Surabaya, kecurangan bisa saja terjadi dengan dorongan siswa ingin masuk sekolah kawasan. Di sisi lain, siswa-siswa di kota besar memiliki perangkat IT yang memadahi untuk mendukung kecurangan. “Sekalipun UNBK, faktanya ada saja peserta yang memotret soal untuk meminta bantuan orang lain,” tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Sementara itu, rendahnya hasil nilai UN juga terjadi secara umum untuk Provinsi Jatim. Jumlah siswa peraih nilai 55 ke bawah tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Saiful Rachman mengatakan siswa peraih nilai di bawah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) semakin banyak.
Tahun ini, dari total 593.218 siswa SMP/MTs se-Jatim terdapat 386.475 siswa atau sekitar 65,15 persen yang meraih nilai 55 ke bawah. Tahun lalu, dari 588.598 siswa SMP/MTs peserta UN hanya 125.623 atau 21,55 persen siswa yang meraih nilai di bawah 55. Dengan demikian, ada kenaikan hingga tiga lipat siswa di bawah SKL. “Hasil ini cukup disayangkan, apalagi tidak ada Ujian Nasional Perbaikan (UNP) untuk tingkat SMP/MTs. UNP hanya bagi siswa SMA/MA dan SMK,” jelas Saiful.
Selain itu, lanjut Saiful, nilai rata-rata UN SMP/MTs di Jatim juga mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya. Pada 2015 lalu, reratanya mencapai 66,99 sesuai dengan empat mapel yang diujikan. Tahun ini nilai rata-rata UN turun 4,73 menjadi 62,26. Meski demikian, masih ada hal lain yang patut dibanggakan Jatim, yakni naiknya Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN).
Rendahnya perolehan nilai UN SMP/MTs ini juga dialami Kota Surabaya. Total nilai UN yang diraih hanya 235,08 atau rata-rata 58,77 untuk empat mata pelajaran. Perolehan ini secara otomatis akan mempengaruhi persyaratan seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur sekolah kawasan. “Kalau melihat tingkat provinsi turun, demikian juga di kota. Pastinya kita akan melakukan penyesuaian grade,” tutur Ketua PPDB Surabaya Yusuf Masruch.
Saat ini, grade sekolah kawasan dipatok rata-rata minimal 85 dengan nilai per mata pelajaran minimal 75. Namun, Yusuf mengaku akan melakukan kajian kembali dengan grade yang sudah dipatok itu. Kajian dilakukan dengan melihat sebaran nilai UN satu per satu siswa. “Tidak bisa kita melihat sebaran nilai per sekolah. Karena ini menyangkut perorangan siswa,” tutur Yusuf. [tam]

5 Daerah Peringkat Teratas UN SMP

Bangkalan                          305,65
Sumenep                            302,71
Tulungagung                      294,46
Kota Madiun                        292,7
Kabupaten Pasuruan        288,01

5 Daerah Peringkat Terendah UN SMP
Bojonegoro                         210,60
Ngawi                                   210,85
Jember                                216,84
Kabupaten Malang            219,30
Tuban                                   221,11

Tags: