Ning Ema Berharap Pemerintah Jamin Stok Pangan Tiga Bulan Ke Depan

Anggota Komisi IV DPR-RI Ema Umiyyatul Chusnah saat panen raya padi di Desa Nglele, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Rabu (22/04). (arif yulianto/ bhirawa)

Jombang, Bhirawa
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) asal Kabupaten Jombang, Ema Umiyyatul Chusnah (Ning Ema) berharap kepada pemerintah agar menjamin ketersediaan stok pangan selama tiga bulan ke depan, terutama menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
“Tahun ini tahun prihatin, karena kita mengalami Covid-19 ini. Sehingga stok pangan akan juga bisa bertambah banyak. Dan ini harus ada jaminan yang harus disampaikan ke seluruh masyarakat, bahwa stok pangan kita aman,” ujar Ning Ema saat menghadiri acara panen raya Padi di Desa Nglele, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, bersama Polbangtan Malang serta Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Rabu (22/04).
Dia menambahkan, dengan adanya panen raya padi saat ini di Kabupaten Jombang dan di daerah-daerah yang lain, sehingga masyarakat bisa diyakinkan bahwa, stok pangan, terutama beras dalam keadaan aman.
Ning Ema mengungkapkan, Badan Urusan Logistik (Bulog) juga harus menyiapkan kebutuhan-kebutuhan pangan bagi masyarakat.
“Harus disiapkan 11 kebutuhan pokok dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat. Bulog sudah menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat, tinggal kita koordinasi antara pemerintah daerah dengan Bulog dan Dinas Pertanian terkait,” papar dia.
Selain itu, kata dia, pada masa pandemi Covid-19 ini, Bulog juga diharapkan bisa menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat, sehingga dia menandaskan, jangan sampai ada gudang Bulog yang kosong.
“Bulog sebagai BUMN yang berdiri sendiri juga harus menyiapkan itu, untuk Covid-19 ini,” tandas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Priadi mengungkapkan, saat ini, luas tanaman padi di Kabupaten Jombang seluas 40.522 hektar dengan asumsi panen yang dihasilkan sebesar 255.000 ton gabah, atau jika menjadi beras sebesar 199.000 ton.
“Kebutuhan penduduk Jombang, 1.263.000 (jiwa), dikalikan rata-rata kebutuhan 1 tahun 99 kilogram (per orang), dibutuhkan 101.000 ton. Sehingga musim panen ini saja, kita sudah surplus 59.000 ton. Belum Musim Kemarau I dan Musim Kemarau II,” rinci Priadi.
Priadi juga menjelaskan, adanya pandemi Covid-19 tidak berpengaruh pada produksi padi di Kabupaten Jombang, baik di wilayah tegalan maupun wilayah-wilayah lahan pengairan tekhnis.
“Beberapa sektor yang jatuh karena Covid-19 ini, maka penopang ekonominya adalah sektor pertanian,” pungkas Priadi.(rif)

Tags: