Ning Ema Dorong Kementan-RI Bantu Pertanian Terdampak Banjir di Jombang

Ema Umiyyatul Chusnah atau Ning Ema saat menyambangi dan memberikan bantuan bagi korban banjir di Dusun Kalipuro, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Minggu (21/02). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) asal Jombang, Ema Umiyyatul Chusnah atau Ning Ema mendorong Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Kementan-RI) membantu korban banjir di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, terutama bagi lahan pertanian yang gagal panen akibat banjir. Lebih khusus lagi, bagi lahan pertanian gagal panen yang belum diasuransikan kepada pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Ema Umiyyatul Chusnah saat menyerahkan bantuan paket Sembako bagi para korban banjir di Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Minggu siang (21/02).

“Informasi dari kepala desa, sebagian sudah dapat asuransi. Cuma yang beliau fikirkan bagaimana yang belum mendapatkan asuransi, saya minta datanya, sehingga nanti akan saya perjuangkan ke Kementan untuk mengurus bagaimana petani yang belum dapat asuransi bisa mendapatkan asuransi,” papar Ning Ema.

Dikatakan Ning Ema, banjir yang terjadi di Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, Kabupaten Jombang juga berakibat rusaknya tanaman petani setempat.

Setidaknya, ada 555 Hektar lahan pertanian gagal panen di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang akibat banjir ini. Sementara di Desa Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, terdapat sekitar 196 Hektar lahan pertanian gagal panen.

“Dengan akibat banjir ini, ada kerusakan atau gagal panen petani, sekitar 196 Hektar. Dan ini harus kita fikirkan, para petani ini gagal panen,” ungkap Ning Ema.

Lebih lanjut Ning Ema menerangkan, pemerintah memiliki program asuransi bagi petani yang gagal panen akibat bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.

“Karena pemerintah ada program asuransi bagi petani, yang sawahnya terkena bencana banjir, kami juga akan memperjuangkan bagi para petani yang memang belum mengurus asuransi,” ujar Ning Ema.

Bagi sawah gagal panen akibat banjir yang sudah diasuransikan, Ning Ema juga meminta kepada Camat Bandar Kedungmulyo dan kepala desa setempat untuk segera membantu para petani.

“Sehingga begitu banjirnya sudah surut, petani-petani bisa mengerjakan sawah lagi,” tandas Ning Ema.

Selain itu, Ning Ema juga menyampaikan bahwa, pasca banjir, yang perlu difikirkan yakni, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan air bersih.

“Pasti untuk pompa-pompa air, rusak semua. Dan kami mohon ini juga nanti, ada sumbangsih dari pemerintah, untuk dibangunkan fasilitas MCK, dan ada air bersih di sini, masyarakat kita di sini juga kesusahan untuk mendapatkan air bersih,” beber Ning Ema.

Di lokasi yang bedekatan dengan tanggul yang jebol dan sempat terjadi banjir hingga setinggi 2 meter lebih, Ning Ema menyerahkan bantuan paket Sembako yang langsung diterima warga Dusun Kalipuro, Desa Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.

“Dan alhamdulillah, (banjir) ini sudah surut, dan masyarakat bergotong-rotong untuk melaksanakan kerja bakti, membersihkan rumah-rumah dengan barang-barang yang rusak,” ujar Ning Ema.

Selain memberikan bantuan paket Sembako yang langsung diterima para korban banjir, bantuan paket Sembako dari Ning Ema ini juga diserahkan di Posko warga terdampak banjir di Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang untuk kemudian agar disalurkan kepada masyarakat korban banjir di desa tersebut.

Kepala Desa Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Zaenal Arifin mengungkapkan, 196 Hektar sawah tanaman padi di desanya yang gagal panen tersebut sempat terendam air banjir hingga 1,5 meter.

“Sampai 3 hari kan ya busuk. Sudah ada tanamannya, siap berbuah, satu bulan lagi mau panen, sekarang sudah ‘nggak’ bisa diambil lagi,” tutur Zaenal Arifin.

Dari 196 Hektar sawah yang gagal panen itu, kata Kades Zaenal Arifin, sebagian sudah diasuransikan, namun sebagian belum.

“Langkah saya, makanya saya sampaikan kepada stake holders ataupun pihak terkait, walaupun kita tidak ingin (banjir) ini terjadi, minimal kita dibantulah, masyarakat, baik yang dapat asuransi maupun yang tidak,” pungkas Zaenal Arifin.(rif)

Tags: