Ning Ema Motivasi Generasi Muda di Bidang Pertanian

Anggota Komisi IV DPR-RI, Ema Umiyyatul Chusnah atau Ning Ema memberikan motivasi kepada para petani muda di Jombang, Sabtu (27/03). [arif yulianto/bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) asal Kabupaten Jombang, Ema Umiyyatul Chusnah atau Ning Ema memberikan motivasi kepada para generasi muda/petani muda (petani milenial) di Kabupaten Jombang agar mereka menggeluti dunia entrepreneur (kewirausahaan) di bidang pertanian.

“Kita ingin membangkitkan petani-petani muda, petani-petani milenial di Kabupaten Jombang untuk bisa maju, untuk bisa meneruskan para petani-petani kita yang dulu tradisional, konvensional,” ujar Ema Umiyyatul Chusnah saat acara Bimbingan Tekhnis (Bimtek) bagi petani milenial di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu (27/03).

Dengan banyaknya peralatan dan mesin pertanian yang canggih serta komoditi-komoditi pertanian yang luar biasa, Ning Ema berharap agar petani-petani muda di Kabupaten Jombang bisa menghasilkan sesuatu yang bisa menjadi kebanggaan Kabupaten Jombang.

“Kami siap membimbing, mendampingi mereka, agar sukses, dan hasil pertaniannya bisa kita ekspor,” tandas Ning Ema. Politisi perempuan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun menandaskan, salah satu alasan pentingnya motivasi kewirausahaan atau entrepreneur di bidang pertanian diberikan kepada para petani muda ini agar mereka mau menggeluti bidang pertanian.

“Banyak prospek-prospek komoditi kita yang sangat luar biasa, begitu juga dengan kebutuhan pasar, dan kebutuhan bahan pokok,” ulasnya.

Sejumlah prospek di bidang pertanian disampaikan Ning Ema, seperti prospek Beras Merah hingga buah-buahan. Oleh karenanya dia berharap, potensi-potensi buah dari Kabupaten Jombang harus dikembangkan.

“Kami mempunyai cita-cita, ‘One Village One Product’, satu kampung bisa menghasilkan satu komoditas buah,” ungkap Ning Ema.

Selain itu kata dia, selain buah-buahan yang memiliki prospek, sayuran hidroponik dan organik juga memiliki potensi besar di pasaran dan bernilai jual lebih tinggi dari sayuran yang dibudidayakan dengan konvensional.

“Karena tidak menggunakan kimia dan semuanya organik, dan nantinya bisa dijual toko-toko atau pasar modern. Jadi itulah yang mendorong kami agar anak-anak muda bisa berentrepreneur di bidang pertanian,” pungkas Ning Ema. [rif]

Tags: