Ning Ita Raih Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik KemenPAN RB

Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari (kiri) besama MenPAN RB RI Syafrudin saat penyerahan penghargaan. [kariyadi]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Program POSKO PAMAN yang merupakan akronim dari Program Oke Singkirkan Kesakitan Diare dengan Observasi Pangan Aman, Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Air Minum Aman dari Puskesmas Wates yang sudah dipaparkan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) di Kementerian PAN RB membuahkan hasil.
Program ini berhasil mendapat penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB. Penghargaan diterima Wali Kota Mojokerto dari Menpan RB, Syafruddin di Semarang.
Ketua panitia ajang lomba ini Diah Natalisa, menyampaikan jika event ini tidak hanya sebagai apresiasi, tetapi juga kolaborasi berbagai instansi pemerintah dalam menciptakan sinergi untuk masyarakat. Lebih lanjut Diah menjelaskan, sebanyak 99 inovasi ini terpilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara online melalui Sistem Informasi Pelayanan Publik (Sinovik).
“Jumlah ini meningkat dari tahun 2018 yang mencapai 2.824 proposal inovasi. Peningkatan ini tidak hanya kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas inovasinya,” jelasnya, MInggu (21/7).
Diah melanjutkan ada beberapa instansi yang sebelumnya tidak pernah mengikuti kompetisi ini di tahun-tahun sebelumnya, justru masuk dalam 99 inovasi terbaik di tahun 2019.
Hal ini menurutnya terjadi karena banyak kepala daerah yang membuat peraturan yang mengharuskan daerahnya mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
Terbukti dari banyaknya inovasi yang menjadi terobosan dalam optimalisasi pelayanan masyarakat. “Kami lihat ini luar biasa. Inovasi yang mengubah mindset dan menjadi terobosan untuk pelayanan publik yang lebih baik,” ungkap Diah yang juga menjabat sebagai Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB.
Sementara itu MenPAN RB RI Syafrudin menyampaikan bahwa terobosan yang lahir dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 ini tidak hanya fokus pada penerapan sistem informasi, tetapi banyak juga bergerak dalam pemberdayaan masyarakat, mengakomodir kearifan lokal, serta kolaborasi dengan kaum muda atau milenial.
“Orientasinya bukan lagi sekedar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tetapi juga mengakomodir kebutuhan dan kecenderungan karakter, budaya, dan ‘DNA millenial’, yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, aksesibilitas tinggi,” ujar Syafruddin.
Dengan terpilihnya POSKO PAMAN menjadi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019, Wali Kota Ning Ita menyampaikan bahwa penghargaan ini untuk warga Kota Mojokerto. Ning Ita juga mengapresiasi kerja keras, kegigihan dan dedikasi jajaran Dinas Kesehatan yang tentunya dibarengi dengan partisipasi masyarakat, sehingga mampu membuahkan penghargaan di bidang inovasi pelayanan publik.
“Melalui POSKO PAMAN kita wujudkan generasi muda di Kota Mojokerto bebas dari segala penyakit melalui pola hidup bersih dan sehat,” kata Ning Ita.
Pada Top 99 inovasi ini, terdapat 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan 12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik. Kompetisi ini juga diikuti oleh lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Direktur Utama Taspen Iqbal Lantaro, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto, serta para penerima penghargaan inovasi pelayanan publik. [kar]

Tags: