Ning Ita Siapkan Kota Mojokerto sebagai ”Kota Wisata”

(Gembleng SDM Bidang Kuliner)
Kota Mojokerto Bhirawa
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita bersama Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria, berikan motivasi kepada puluhan Industri Kecil Menengah (IKM) kue tradisional di Gedung SMK Negeri 2. Pendampingan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi – potensi baru dalam sektor kepariwisataan yang selaras dengan program Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata.
Berbagai macam kue tradisional dari Kota Mojokerto hingga daerah lain, disuguhkan dalam pendampingan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Ada sedikitnya 16 resep kue tradisional yang mulai menghilang dari pasaran, mulai dikemas menarik dengan gaya kekinian. Kegiatan yang dihadiri 50 peserta ini, dilaksanakan selama empat hari.
“Di sini, kami ingin memberikan semangat atau motivasi kepada para IKM di Kota Mojokerto khususnya yang fokus pada kue – kue tradisional. Karena dibawah kepemimpinan kami berdua, saya dan Cak Rizal, Kota Mojokerto ini akan menjadi kota pariwisata. Untuk itu, dalam menghadapi hal tersebut, dibutuhkan kesiapan SDM yang mumpuni dari berbagai sektor. Termasuk di sektor kuliner,” jelas Ning Ita.
Selain memberikan motivasi kepada puluhan IKM Kue Tradisional, Ning Ita pun tak segan mencoba membuat Kue Tetu yang berasal dari Makassar. Dengan mengenakan celemek jeans, ia mulai memasukkan adonan berupa gula merah di dalam sebuah wadah yang terbuat dari daun pisang. Usai menaruh gula merah, adonan berwarna putih kemudian dituangkannya ke dalam wadah hingga mencapai bibir daun.
“Saya senang sekali,  bisa mencoba membuat jajanan tradisional dari Makassar, yang sebelumnya saya belum pernah tahu. Ternyata sangat menarik dan bervariatif kue – kue tradisional ini. Hal – hal seperti inilah yang ingin kami angkat kembali di era kekinian dengan gaya yang modern. Bukannya kami mengesampingkan kue modern, tapi kami ingin memperkenalkan bahwa kue tradisional juga enak dikonsumsi,” tuturnya.
Ning Ita berharap, nantinya produk hasil dari para IKM tersebut dapat membawa nama Kota Mojokerto semakin dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Mojokerto yang nantinya akan menjadi Kota Pariwisata. “Karena, IKM yang sehat itu, IKM yang sehat hasil produksinya, sehat administrasinya dan mampu membuka peluang tenaga kerja,” pungkasnya. [Kar]

Tags: