Ning Sasha Kawal Keberadaan UMKM dari Pungli

Ning Sasha sedang praktek membuat roti di salah satu pelaku UMKM Desa Plaosan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa.
Istri Bupati Sidoarjo, Hj Sa’ada Ahmad Muhdlor goes bareng berkeliling desa. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dipagi hari, juga bertujuan untuk mendampingi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya bisa aman tidak terjadi pungutan liar (Pungli).

Yakni, untuk menampung aspirasi maupun keluhan-keluhan pelaku UMKM yang selanjutnya dicarikan jalan keluarnya secara bersama-sama.

“Tentu, kalau lewat TP-PKK sendiri tahun depan baru ada program-program pendampingan pelaku UMKM yang ada di desa-desa,” terang Ning Sasha_sapaan akrab istri Bupati Sidoarjo.

Hal ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap tumbuhnya ekonomi UMKM di Kota Delta. Pendampingan untuk mencegah adanya praktek Pungli oleh oknum yang sengaja memanfaatkan keterbatasan pelaku usaha dalam mengurus syarat izin usahnya.

Kondisi ini terungkap, ketika Ning Sasha mengunjungi dua UMKM di Kecamatan Wonoayu, usaha pembuatan roti di Desa Plaosan dan pembuatan krupuk amplang dan camilan kripik usus di Desa Semambung Kecamatan Wonoayu, pada Sabtu (16/10) kemarin.

Ning Sasha mendengar permasalahan salah satu pelaku UMKM. Yakni terkait adanya Pungli oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan dalih perijinan yang dilakukan oleh UMKM tersebut kurang lengkap.

Keluhan itu direspon langsung dengan memberikan pendampingan. Karena menurutnya keberadaan UMKM ini mestinya mendapat dukungan bukan malah dimintai uang oleh oknum yang berdalih karena izin usahanya ada yang kurang lengkap.

“Kita tadi mendapat keluhan dari pelaku UMKM yang merasa keberatan dengan adanya Pungli. Saya harap kepada mereka yang ‘minta jatah’ atau melakukan Pungli itu segera berhenti, jangan menyusahkan pelaku UMKM,” pintanya.

Ia tegaskan, siapapun kepada mereka yang merasa melakukan Pungli agar segera berhenti. Karena keberadaan UMKM sangat membantu perekonomian desa dan menambah pendapatan daerah. “Untuk kelengkapan izin bila memang dinilai masih ada yang kurang harusnya dibantu, bukan malah dimintai uang,” tegasnya.

Menurutnya, tidak seharusnya ada Pungli semacam ini, apalagi dimasa pandemi seperti ini. Seharusnya semua pihak bergandeng tangan untuk saling membantu memulihkan perekonomian yang ada. Bukan malah menghambat industri usaha kecil menengah untuk berkembang.

“Sekali lagi, saya meminta oknum Pungli tersebut segera menghentikan tindakannya. Saya juga minta kepada mereka yang merasa melalukan Pungli segera berhenti, kalau masih diteruskan kita akan laporkan ke pihak berwajib. Kami tidak ingin industri kecil yang ada di Sidoarjo dipukul oleh orang-orang seperti ini,” tegas Ning Sasha. [ach]

Tags: