Nippon Paint Bantu Tingkatkan Kualitas Berarsitektur di Indonesia

Nippon Paint siap bantu meningkatkan pengetahuan para arsitek dari Indonesia dan negara tetangga.

Surabaya, Bhirawa
Nippon Paint Indonesia turut membantu meningkatkan pengetahuan para arsitek dari Indonesia dan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand terkait perkembangan dunia arsitektur terkini melalui event Indonesian Architecture Convention (IAC) 2018 yang digelar oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Pihak IAI sebagai penyelenggara IAC 2018 yang mengambil tema Proposisi, Sebuah Proyeksi Paradigma Arsitektur ini mengajak para pelaku industri Arsitektur Indonesia untuk membuat sebuah proyeksi paradigma arsitektur ke depan, berdasarkan pengalaman yang sudah dan sedang dijalankan hingga saat ini.
Perwakilan Nippon Paint Surabaya, Thomas Ng saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (28/2) kemarin mengungkapkan dukungan yang Nippon Paint berikan kepada IAC 2018 merupakan salah satu bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas berarsitektur di Indonesia.
“Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan para arsitek akan berbagai informasi seputar dunia arsitektur, khususnya mengenai material bangunan terbaik. Salah satunya melalui informasi seputar produk cat kami, yang menggunakan teknologi termaju dan terdepan dalam bidang pengecatan,” jelasnya.
Sedangkan selama berlangsungnya acara IAC 2018, Nippon Paint membawa serta produk-produk cat dan pelapis dengan inovasi terbaru. “Seperti Nippon Hycote 51WT yaitu cat keramik, Nippon Momento untuk cat pengganti wallpaper, Nippon Metallic Paint dengan tampilan metalik berbahan dasar air, Nippon Stone Art dengan tampilan granit, dan terakhir Nippon Water Repellent Solution yaitu pelapis bening yang melindungi permukaan semen dan bata polos, serta batu alam tanpa mengubah warna maupun tampilan,” terangnya.
Menurut Bendahara IAC 2018, Leonardo Awarsa Kesuma mengatakan untuk tahun ini pihaknya mengharapkan para arsitek Indonesia bersama-sama dengan para arsitek lainnya dari 4 negara di Asia Tenggara dapat merumuskan sebuah proposisi baru, sebuah gagasan mengenai arsitektur masa depan berdasarkan berbagai pengalaman dan apa yang sudah dikerjakan sampai dengan saat ini.
“Tahun 2018, menjadi tahun kedua penyelenggaraan IAC di Indonesia. Sebanyak 500 arsitektur dari Indonesia dan empat negara Asia Tenggara lainnya hadir pada IAC 2018 ini. IAC sendiri diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 2017 lalu dan dihadiri tak kurang dari 300 arsitek dari Indonesia,” ujar Leonardo.
Untuk tahun ini, selain menampilkan pameran sederet kegiatan lain juga digelar panitia IAC 2018 yaitu Seminar, Workshop, IAI Events seperti pemberian IAI Jatim Awards, Musyawarah dan Rakernas IAI Nasional, bazaar makanan serta kegiatan komunitas. Bahkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini turut menghadiri acara pembukaan IAC 2018 yang berlangsung pada 22 Februari 2018 lalu. [riq]

Tags: