Nono Sampono: Vaksin Nusantara Temuan Anak, Bangsa Jangan Saling Menegasikan

Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono

Jakarta, Bhirawa.
Vaksin Nusantara besaran mantan Menkes dokter Terawan Agus Putranto, menuai pro dan kontra dari sejumlah akademisi maupun praktisi. Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono justru meng-apresiasi dan mengajak semua pihak, untuk mendukung vaksin temuan anak bangsa ini, yang kini tengah proses uji klinis kedua.

“Penemuan vaksin Nusantara yang dibuat oleh anak bangsa ini, layak didukung pengembangan nya. Selama pembuatan nya menggunakan kaidah ilmiah dan proses uji klinis benar dan ketat. Kritik dan masukan, boleh saja disampaikan. Namun jangan sampai kritik dilakukan hanya untuk me-negasikan sebuah karya,” tandas Nono Sampono, Saptu (27/2).

Ditegaskan, kritik masukan dalam konteks akademis maupun medis, boleh saja. Tapi jangan kemudian saling me-negasikan. Semua pihak boleh berkontribusi dalam pandemi Covid-19 ini. Termasuk dalam bentuk karya intelektual.

Vaksin Nusantara sudah menyelesaikan uji klinis pertama, dengan jumlah relawan yang disuntik 27 orang. Uji klinis pertama tersebut untuk memastikan keamanan dan hasilnya menurut tim peneliti sudah bagus. 

Cara kerja vaksin Nusantara (NUS) tersebut yaitu sel dendritik autolog yang diambil dari orang yang akan divaksin. Lalu dipaparkan dengan antigen protein 5 dari SARS-CoV-2 di laboratorium. Sel dendritik yang telah mengenal antigen, akan diinjeksikan kedalam tubuh kembali. Didalam tubuh, sel dendritik akan memicu sel-sel imun lain, untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS-CoV-2.

Sel dendritik, diambil dari masing-masing orang, yang akan divaksin. Sehingga bersifat personalized. Hal itulah yng menjadi kelebihan karena bisa digunakan untuk orang-orang yang tidak bisa masuk kriteria vaksinasi dari vaksin lain.

“Seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin, harus sesuai kaidah ilmiah. Pemerintah harus memberikan ruang untuk semua pengembangan vaksin di Indonesia, agar dapat sejalan dengan aturan dan kaidah ilmiah,” tanggap Nono Sampono.

Dokter Terawan dalam keterangan nya menyebutkan; pihaknya tengah mengembang kan vaksin sendiri, untuk melawan SARS-CoV-2 Bekerjasama dengan tim peneliti laboratorium RSUP Kariadi-Semarang, juga dengan Universitas Diponegoro (Undip) dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat. [ira]

Tags: