November 2017, Realisasi Iuran BPJS Ketenagakerjaan 2017 Capai 90%

Pemprov Jatim, Bhirawa
Total iuran BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai Rp 50 triliun atau tumbuh 14,2 persen atau sudah mencapai 90 persen dari target tahunan pada akhir November 2017.
“Kami sedang intensifkan upaya penagihan iuran bekerjasama dengan berbagai pihak, sehingga kami yakin target iuran sebesar Rp 55 triliun akan tercapai akhir tahun,” ujar Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Sabtu (9/12).
Dijelaskan Agus jumlah peserta perusahaan aktif yang tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai 445 ribu, atau tumbuh 23,7 persen dari capaian tahun lalu pada periode yang sama, dan telah mencapai 104,7 persen dari target yang ditetapkan.
Sementara itu, jumlah pekerja yang terdaftar telah mencapai 44,3 juta dengan peserta aktif mencapai 25,4 juta atau tumbuh 15,5 persen atau mencapai 100,8 persen dari target pada 2017.
Pembayaran klaim jaminan juga masih dalam anggaran yang ditetapkan, kata Agus, yang secara total mencapai 76,3 persen dari RKAT 2017.
Pada program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan klaim sebesar Rp 883,8 miliar untuk 112.490 kasus, sementara pada program Jaminan Kematian (JK) telah dibayarkan jaminan sebesar Rp 568,6 miliar dengan 20.557 kasus.
Pada Jaminan Hari Tua (JHT) tercatat pembayaran klaim terbesar di antara program lainnya yaitu mencapai Rp 18,2 triliun untuk pengajuan pencairan sebanyak 1.7 juta kasus. Meskipun baru dilaksanakan sekitar dua tahun, program Jaminan Pensiun (JP) juga sudah membayarkan klaim jaminan sebesar Rp 49,5 miliar untuk 24.691 klaim.
Pengelolaan dana peserta yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan juga menunjukkan kinerja yang baik. Pada periode November 2017 ini, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan telah mencapai Rp305 triliun atau tumbuh 22,2 persen. Raihan ini telah melampaui target manajemen pada RKAT 2017 sebesar Rp 296,9 triliun.
Dana kelolaan ini memberikan hasil investasi hingga mencapai Rp 24,5 triliun atau tumbuh 17 persen dan mencapai 98 persen dari target 2017. Yield on Investment (YOI) per November 2017 mencapai 9,49 persen.
Agus menyatakan dengan kondisi perekonomian dan pasar yang semakin kondusif maka target hasil investasi akan dapat terlampaui. Pengelolaan aset investasi tersebut ditambah dengan aset non investasi yang berdampak pada total aset BPJS Ketenagakerjaan pada akhir November 2017 telah mencapai Rp 317 triliun.
“Semoga apa yang telah kami raih pada penghujung 2017 ini akan terus meningkat dengan sejumlah strategi untuk menghadapi 2018, di antaranya optimalisasi sistem keagenan dan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam akuisisi dan pelayanan,” ujar Agus. [ira, geh]

Tags: