November 2019, Ekspor Jatim Naik 0,94 Persen

(Sektor Migas Naik, Sektor Nonmigas Turun)
Pemprov Jatim, Bhirawa

Ekspor Jawa Timur bulan November 2019 naik sebesar 0,94 persen dibandingkan bulan Oktober, yaitu dari USD 1,68 miliar menjadi USD 1,69 miliar. Sementara dibandingkan November 2018, nilai ekspor juga naik sebesar 4,87 persen.
Kepala BPS Jatim melalui Kabid Distribusi Statistik, Satriyo Wibowo mengatakan, kalau kenaikan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan oleh kinerja ekspor sektor migas yang meningkat walaupun sektor nonmigas mengalami penururnan.
Ditambahkannya, apabila dibandingkan bulan sebelumnya ekspor komoditas nonmigas turun sebesar 1,40 persen, yaitu dari USD 1,60 miliar menjadi USD 1,58 miliar. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 93,17 persen dari total ekspor bulan ini.
Dibandingkan November 2018, nilai ekspor nonmigas justru naik sebesar 4,98 persen. Hal sebaliknya terjadi pada komoditas migas yang naik sebesar 49,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USD 77,34 juta menjadi USD 115,50 juta pada bulan November. “Komoditas migas menyumbang 6,83 persen total ekspor Jawa Timur. Dibandingkan November 2018 nilai ekspor migas naik sebesar 3,44 persen,” ujar Satriyo.
Berdasarkan komoditasnya, lanjutnya, minyak petroleum mentah merupakan komoditas ekspor terbesar di bulan November, sebesar USD 114,49 juta. Komoditas ini diekspor ke Singapura sebesar USD 61,17 juta. Peringkat kedua ditempati sisa dan skrap dari logam mulia lainnya bernilai ekspor USD 94,96 juta yang dominan diekspor ke Jepang sebesar USD 79,43 juta.
Peringkat ketiga adalah barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak dengan nilai ekspor USD 90,01 juta. Komoditasini diekspor ke Amerika Serikat sebesar USD 30,03 juta.
Minyak petroleum mentah, merupakan komoditas utama yang mengalami kenaikan persentase ekspor paling tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu naik sebesar 53,10 persen. Nilai ekspor bulan ini sebesar USD 114,49 juta dari sebelumnya sebesar USD 74,78 juta.
Sementara itu penurunan persentase ekspor terbesar terjadi pada komoditas emas dalam bentuk bongkah, ingot atau batang tuangan, dengan nilai mencapai USD 30,21 juta setelah bulan sebelumnya mencapai USD 60,08 juta atau turun sebesar 49,72 persen.
Komoditas terbesar ekspor minyak petroleum mentah, mempunyai peranan terhadap total ekspor November 2019 sebesar 6,77 persen. Sisa dan skrap dari logammulia lainnya berkontribusi sebesar 5,61 persen dan barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak berkontribusi sebesar 5,32 persen dari total ekspor November 2019.
Secara kumulatif selama Januari-November 2019, komoditas terbesar ekspor adalah barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak, yang memberikan kontribusi ekspor sebesar 8,61 persen atau sebesar USD 1.598,70 juta.
Disusul kemudian, komoditastembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda, dengan peranan sebesar 5,14 persen atau sebesar USD 954,35 juta. Peringkat ketiga adalah sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan peranan sebesar 4,59 persen atau dengan nilai sebesar USD 851,59 juta.[rac]

Tags: