Novita Hardini Mochamad: Ada Kelompok Tolak Fakta Covid-19

Novita Hardini Mochamad

Trenggalek,Bhirawa
Novita Hardini Mochamad, mengatakan bawasannya Internet kini telah menciptakan desa global. Dimana zona waktu dan perbatasan tidak lagi berpengaruh, semua orang bisa terkoneksi satu sama lain. Terlebih meluapnya wabah Covid 19 ini, kemajuan tekhnologi perlu di imbangi dengan perbaikan literasi, perkembangan emosi dan sosial, sehingga dapat menalar berita yang ada untuk dikonfirmasi lebih dulu

Kelompok-kelompok di tengah masyarakat dewasa ini mengkampanyekan informasi tentang fakta-fakta Covid 19. Bahwasanya Covid 19 adalh sebuah konsiprasi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Puspa Kabupaten Trenggalek dalam Forum Group Discution di Gedung Smart Center Trenggalek, Senin (27/7) membahas refocusing kegiatan Sepedakeren.

Menurut perempuan tangguh ini, “kelompok-kelompok anak muda yang menolak fakta Covid ini cukup berbahaya, karena sebagaimana kita tahu Covid belum hilang dan belum diketemukan vaksinnya dan sangat nyata berpengaruh pada aspek kehidupan bagi semua orang.” terangnya.

Masih menurut Novita, bagi mereka yang keluarganya terkena atau kehilangan keluarga karena Covid mungkin tahu betapa berbahayanya Covid,” imbuhnya.

Mereka yang tidak percaya pandemi ini tercermin dari beberapa penolakan pemakaian masker, padahal saat ini kita harus menjaga dan disiplinkan diri menggunakan masker, alat apd hingga vaksin ini diketemukan.

Novita berharap dalam FGD ini ada peran bersama, semua elemen masyarakat tanpa kecuali untuk bisa memberikan edukasi kepada mereka sehingga sadar menjaga kesehatan pribadi dan orang disekitar kita itu penting “,tutupnya.

Senin itu ketua Puspa Kabupaten Trenggalek bersama dengan KOMPAK, kader dan pendamping melakukan refocusing kembali kegiatan Sepedakeren yang diinisisasi sejak Mei 2019 lalu.

Sepedakeren sendiri merupakan singkatan dari Sekolah Perempuan Disabilitas, Anak dan Kelompok Rentan lainnya yang diartikan sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan secara terencana, terstruktur dan sistematis dalam mewujudkan keberdayaan dan kemandirian perempuan, disabilitas, anak dan kelompok rentan lainnya.

Keberadaan sepeda keren diharapkan dapat mempersiapkan perempuan, disabilitas, anak dan kelompok rentan lainnya agar memiliki kemampuan dalam mengakses, berpartisipasi aktif dan mengelola manfaat serta mengisi posisi kontrol dalam pembangunan.

Pandemi Covid 19 tentunya cukup berdampak pada kegiatan sosial ekonomi yang semakin memperluas kerentanan, maka dari itu semua yang terlibat dalam sepeda keren ini mencoba merumuskan kembali fokus apa yang akan dilakukan ditengah Pandemi Covid 19 ini. (Wek)

Tags: