NTN Jatim Naik 1,02 Persen

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jatim bulan Januari 2017 naik sebesar1,02 persen dari 115,99 pada bulan Desember2016 menjadi 117,18 pada bulanJanuari 2017. KenaikanNTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikansebesar1,71persen sementara indeks harga yang dibayar nelayan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Teguh Pramono mengatakan, ada komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan diantaranya cabe rawit, solar, rokok kretek, umpan, ikan cakalang, mie bakso, rokok kretek filter.
“Termasuk juga perahu tanpa motor, biaya listrik PLN golongan 1, dan bensin juga masuk dalam komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan,” katanya.
Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesarindeks harga yang dibayar nelayan adalah tomat sayur, bawang merah, cabai merah, bawang putih, lada/merica, telur ayam ras, pisang, ikan pindang tongkol, salak, dan ikanselar.
Untuk komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan kembung, ikan kuniran, rajungan, ikan teri, ikan cakalang, ikan layang, ikan belanak, ikan peperek, cumi-cumi, dan ikan swanggi.
Sedangkankomoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan manyung, ikan kuwe/bebara, ikan layur/beladang, ikan kerapu, ikan lemuru, ikan bawal, ikan tenggiri, ikan cucut, dan ikan lencam.
Dijelaskan juga, perkembangan NTN bulan Januari 2017 terhadap bulan Desember 2016 (tahun kalender Desember 2017) mengalami kenaikan sebesar 1,02persen. Adapun perkembangan NTN bulan Januari 2017 terhadap bulan Januari 2016 (year-on-year Januari 2017) mengalami kenaikan sebesar 10,20 persen.
“Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Januari 2017, terdapat tiga provinsi yang mengalami kenaikan NTN, sementara tiga provinsi lainnya mengalami penurunan NTN,” katanya.
Kenaikan NTN terjadi di Provinsi JawaTimur sebesar 1,02persen, Provinsi Banten sebesar0,89 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 0,62 persen. Adapun provinsi yang mengalami penurunan NTN adalahProvinsi DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 0,58 persen, ProvinsiJawa Tengah 0,42 persen, danProvinsi D.I. Yogyakarta turunsebesar 0,42 persen. [rac]

Rate this article!
Tags: