NTN Jatim Naik 1,14 Persen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jatim pada Februari 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,14 persen, yaitu dari 105,97 pada bulan Januari 2015 menjadi 107,18 pada bulan Februari 2015.  Kenaikan NTN disebabkan indeks harga dibayar nelayan alami penurunan 2,09 persen,  dan indeks harga diterima nelayan hanya alami penurunan sebesar 0,98 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Sairi Hasbullah mengatakan, perkembangan NTN bulan Februari 2015 terhadap bulan Desember 2014 (tahun kalender Februari 2015) mengalami peningkatan sebesar 4,49 persen.
“Adapun perkembangan NTN bulan Februari 2015 terhadap bulan Februari 2014 (year-on-year Februari 2015) mengalami kenaikan sebesar 1,78 persen,” katanya, pekan lalu.
Dijelaskan, ada sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan kuniran, ikan cakalang, ikan layang, ikan bawal, cumi-cumi, remis, ikan kapasan, ikan ekor kuning, ikan layur, dan ikan gabus.\
Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan lemuru, ikan swanggi, udang, ikan kuwe/bebara, ikan teri, ikan belanak, rajungan, ikan kembung, dan ikan beloso.
Sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan Februari 2015 dibanding bulan Januari 2015 mengalami penurunan sebesar 2,09 persen dari 122,26 menjadi 119,70. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 3,05 persen dan penurunan indeks harga konsumsi rumah tangga sebesar 1,27 persen.
Untuk perkembangan indeks harga yang dibayar nelayan bulan Februari 2015 terhadap Desember 2014 (tahun kalender Februari 2015) mengalami penurunan sebesar 3,79 persen. Adapun perkembangan indeks harga yang dibayar Indeks harga konsumsi rumah tangga bulan Februari 2015 dibanding bulan Januari 2015  mengalami penurunan sebesar 1,27 persen dari 124,69 menjadi 123,10.
Penurunan ini disebabkan karena terjadi penurunan indeks harga pada dua kelompok komoditas yaitu kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami penurunan sebesar 4,55 persen diikuti kelompok bahan makanan sebesar 2,51 persen.
Sementara itu, lima kelompok komoditas lainnya mengalami kenaikan. Kelompok komoditas yang mengalami kenaikan tertinggi adalah kelompok perumahan yang mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,71 persen dan kelompok sandang sebesar 0,50 persen.
Indeks harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) bulan Februari 2015 dibanding bulan Januari 2015 mengalami penurunan sebesar 3,05 persen dari 119,52 menjadi 115,87.
Penurunan ini disebabkan karena terjadi penurunan pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 6,48 persen serta kelompok biaya sewa dan pengeluaran lainnya sebesar 0,56 persen.  Sementara itu, kelompok penambahan barang modal mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,30 persen sedangkan kelompok upah buruh tidak mengalami perubahan indeks harga.
Ditambahkan Sairi, sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah beras, biaya listrik PLN golongan 1, rokok kretek, mie instant, kacang tanah, timah, ikan cakalang, rokok kretek filter, keranjang, dan pisang.
Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah solar, cabai rawit, bensin, bawang merah, tomat sayur, es batu, cabai merah, telur ayam ras, cabai hijau, dan bawang putih.
Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Februari 2015, seluruhnya mengalami kenaikan NTN. Kenaikan NTN tertinggi terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengalami kenaikan NTN sebesar 2,71 persen diikuti Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar 2,69 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 2,36 persen, Provinsi Banten sebesar 2,23 persen, Provinsi Jawa Timur sebesar 1,14 persen, dan Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,98 persen.
Jika melihat angka hasil penghitungan NTN di masing-masing provinsi pada bulan Februari 2015, NTN tertinggi terjadi di Provinsi Banten sebesar 115,52 sedangkan NTN terendah terjadi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar 103,80. [rac]

Rate this article!
Tags: