NU-BPMP Gelar Pelatihan Pendampingan KdRT

Ketua PC Fatayat NU Situbondo, Hj. Zeiniye S.Ag, saat memberikan arahan dalam acara pelatihan pendampingan KDRT bagi pengurus FKPPPA se Situbondo di Hotel Asri, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Ketua PC Fatayat NU Situbondo, Hj. Zeiniye S.Ag, saat memberikan arahan dalam acara pelatihan pendampingan KDRT bagi pengurus FKPPPA se Situbondo di Hotel Asri, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Tingginya angka kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) dari tahun ke tahun di Kota Santri, Situbondo, membuat Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Situbondo bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BPMP) Kabupaten Situbondo ikut prihatin.
Untuk menangani persoalan serius tersebut dengan cepat, dua lembaga ini sepakat menggelar pelatihan pendampingan kasus KDRT di Hotel Asri, Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan, kemarin (14/4). Dalam kegiatan tersebut dua lembaga yang lama saling bermitra itu juga mengukuhkan 17 pengurus pendamping KDRT bernama FKPPPA (Forum Konsultasi Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak) yang tersebar se-Kabupaten Situbondo.
Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya pembina PC Fatayat NU Situbondo, Ketua  Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU Provinsi Jatim, pembicara dari Polres Situbondo, Sekretaris BPMP Wiyono, Kasubbid Perempuan Subandi dan ratusan pengurus ranting PC Fatayat NU se Sitibondo. Pelaksanaan pelatihan  pendampingan KDRT ini direncanakan berlangsung selama dua hari sejak 14-15 April 2016.
Menurut Ketua PC Fatayat NU Situbondo, Hj.Zeiniye,  S.Ag, kegiatan pelatihan pendampingan direalisasikan untuk menekan tingginya angka kasus KDRT bagi perempuan dan anak di Kabupaten Situbondo kedepan.
Selain itu, kata wanita yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Situbondo itu, untuk mengawal dan memberikan pendampingan bagi setiap kasus KDRT yang menimpa perempuan dan anak di tiap Kecamatan dan Desa di Kabupaten Situbondo. “Tentu tetap bergandengan tangan dengan PPTKPAI Sitibondo,” terang Hj. Zeiniye kemarin.
Kata Zeiniye, kegiatan pelatihan ini digarap bersama BPMP karena lembaga ini merupakan leading sektor pemerintah dibidang pemberdayaan perempuan dan anak di Kabupaten Situbondo. Dengan kegiatan ini, kata politisi PPP itu, pihaknya yakin dan optimis penanganan kasus KDRT bagi perempuan dan anak di Kabupaten Situbondo cepat tertangani. “Meskipun kasusnya terjadi pelosok pedesaan, para pengurus FKPPPA Situbondo harus siap memberikan pendampingan. Sehingga jumlahnya bisa terus diminimalisir,” tegas Zeiniye.
Masih kata Zeiniye, kegiatan pelatihan ini diinisiasi bersama antara DPRD dan Pemkab Situbondo, karena sudah ada payung hukum sebelumnya tentang aturan hukum perlindungan perempuan dan anak. Untuk itu, urai Zeiniye, PC Fatayat NU sebagai bagian dari elemen organisasi masyarakat punya simpati dan empati bagi penanganan masalah kasus KDRT bagi anak dan kaum perempuan di Kota Santri Situbondo. “Pengurus PC Fatayat NU Situbondo yang rata rata berada diusia produktif sangat siap untuk berada digarda depan bagi pendampingan penanganan kasus KDRT ini,” pungkas Zeiniye kemarin.
Sementara itu Wiyono Sekretaris BPMP Kabupaten Situbondo banyak mengupas soal dampak positif dari kegiatan ini yakni mendorong terciptanya keutuhan rumah tangga dan meningkatkan kualitas prilaku bagi peserta pelatihan.
Selain itu, kata mantan Kepala Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Situbondo itu, para peserta akan menjadi petugas pendamping FKPPPA yang terlatih saat terjun ke lapangan. ” Para peserta nanti bisa menularkan ilmunya ditengah masyarakat sehingga dapat memunculkan rasa percaya diri saat mendampingi kasus KDRT,” terang Wiyono. [awi]

Tags: