NU dan Muhammadiyah untuk Indonesia dan Dunia

Oleh :
Muhammad Yaufi Nur
Penulis adalah mahasiswa rantau asal Jawa Timur. Sekarang bermukim di Jakarta sebagai mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mahasantri Pondok Darus Sunnah 

Sebagai Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki peran yang cukup penting bagi negara. Tanpa mengecilkan dan mengesampingkan ormas yang lain, patut untuk diapresisasi bahwa kedua ormas ini telah menjaga kedaulatan negara dari waktu ke waktu. Secara historis founding father NU dan Muhammadiyah, K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan adalah pejuang luar biasa yang memiliki kenangan sendiri kisah dan jejak pengorbananya bagi bangsa. Sebagai symbol inti NU dan Muhammadiyah, kedua tokoh yang sama-sama didaulat sebagai pahlawan bangsa ini telah menanamkan sifat belanegara, cinta negara, dan nasionalisme pada para pengikutnya dengan mendirikan organisasi NU dan Muhammadiyah sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.
Tentu dengan pemikiran yang dalam bahkan mungkin kontemplasi istikharah yang cukup panjang, keduapahlawanbesertaparakoleganyainimendirikan NU dan Muhammadiyah dengan tujuan menjaga keutuhan NKRI dan menciptakan keharmonisan untuk rakyat, yang sebenarnya visi misi itu merupakan implementasi dan wujud aktualisasi dari agama islam sendiri yang sangat mendambakan perdamaian (islah) bagi manusia. Adanya Muhammadiyah menepis anggapan bahwa islam adalah agama yang jumud dan terbelakang. Sesuai dengan sloganya “Islam Berkemajuan “Muhammadiyah selalu tampil dengan produk-produknya yang maju. Begitupula NU dengan basisnya yang sangat kental diseluruh pelosok daerah terus menjaga marwah islam dan warisan para ulama sebagai penyambung lidah agama bagi masyarakat dan pewaris dakwah Nabi tanpa henti terus menampakkan wajah islam yang damai dan moderat. Dengan visi misinya yang terkonsep dalam sebuah istilah “Islam Nusantara”, NU bak benteng tangguh bagi negara Indonesia, Islam, bahkan mungkin untuk peradaban dunia terus menjaga tradisi islam yang berkesinambungan dan berhubungan dari Nabi Muhammad SAW yang diutus kedunia untuk menciptakan peradaban yang mapan bagi seluruh umat manusia dari berbagai golongan di dunia.
Melihatkondisi Indonesia bahkan mungkin dunia saat ini yang masih dilanda bahaya radikalisme dan liberalism dalam beragama. Yang berujung konflik berkepanjangan akibat dampak dari radikalisme agama dan kebebasan tanpa batas sebagai dampak dari liberalisme agama, menjadi menarik untuk dikaitkan dengan peran serta NU dan Muhammadiyah dalam mengatasi kedua masalah tadi. Konflik dan perseteruan antar sesame manusia akibat bahaya radikalisme agama melahirkan oknum-oknum semacam ISIS (islam state of irak and syiria) yang memecah belah kedaulatan sebuah Negara dan kestabilan pemerintahan karena memakasakan ajaran agamanya agar dianut dan dipercaya orang lain yang sebenarnya itu bertentangan dengan konsep agama islamsendiri yang tidak menyetujui tindakan paksaan (ikrah) dalam agama. Terakhir kali jaringan ISIS beraliansi dengan kelompok Moute untuk menaklukkan Filipina, untungnya saat ini sudah teratasi. Begitu pula bahaya liberalisme agama yang melahirkan pemikiran dan keputusan yang terlalu liar dan cenderung bebas tanpa batas bagai layang-layang tanpa senar terombang-ambing terbawa angin, golongan yang menganut pemikiran ini cenderung terlalu mengedepankan kebebasan manusia yang memiliki hak dalam menjalani kehidupannya masing-masing. Seperti halnya diberbagai Negara bahkan mungkin juga di Indonesia yang melegalkan dan memperbolehkan hubungan sesame jenis (LGBT).
Jika dikaji lagi sebagai bahan kritik, kelompok radikalisme cenderung tekstualis dan terlalu terpaku pada teks yang ada sehingga cenderung mengabaikan kondisi yang sedang ada dan yang taka ada. Dari situ mereka memaksakan penafsiran agama yang berlaku zaman lalu untuk diterapkan pada zaman ini dan dikonsumsi begitu saja tanpa adanya penyesuaian dan penyaringan sesuai kaidah ilmu keagamaan yang ada.Tidak cukup sampai disitu, hasil pemahaman keagamaan tadi dikampanyekan dan dipaksakan mengganti sebuah sistem yang sudah rapi dan disepakati. Contoh sederhana tentang konsep kenegaraan semisal Pancasila bagi Indonesia yang menurut kalangan radikalis harus diganti dan mengacu pada system pemerintahan masa awal perkembangan islam yang mereka sebut dengan system khilafah. Sedangkan Liberalisme cenderung bebas karena terlalu mendewakan akal dan nalar sebagai bahan untuk menyimpulkan segala sesuatu (rasionalisme). Sehingga kadang mereka mengeyamping kan dan tidak sedikit pun menoleh pada teks dasar atau pedoman dasar yang ada. Kebalikan dari radikal tadi, mereka terlalu melihat zaman sebagai sesuatu yang absolute mutlak harus diikuti tanpa menyadari pentingnya sebuah penyaringan, pemilihan, dan pemilihan. Akhirnya terlewat batas.
Dua problem besar itu sebenarnya mampu ditangkal dan dilawan dengan visi misi kedua ormas besar Indonesia tadi. NU dan Muhammadiyah secara umum memiliki tujuan terciptanya perdamaian bagi manusia di Indonesia dan dunia tanpa konflik serta menjaga relaturan norma agama bagi manusia agar tidak terlalu bebas.NU dan Muhammadiyah bagaikan bandul timbangan yang saling berfungsi sebagai penarik ketengah bagidia yang terlalu radikal dan liberal. Dengan memadukan teks dan konteks, NU kerapkali kali moderat dan luwes dalam menyikapi sesuatu. Selainitu NU mengerti medan dan lapangan sehingga dalam menyebarkan ajaran agama sangat mengedepankan etika dan sopan santun. Bukan berarti lemah, tapi disinilah letak kelihain NU dalam berdakwah yang bias memadukan ketegasan dan kelembutan.
Sementara Muhammadiyah menjaga agar umat tidak terlalu liberal dan bebas. Oleh karena mayoritas Muhammadiyah adalah orang perkotaan yang cenderung maju dan intelektual sebagaiciri-ciri masyarakat modern, dalam menyikapi sesuatu kerap kali menggunakan nalar dan logika. Tentu untuk menjaga logika tadi agar tetap padabatas yang berlaku, Muhammadiyah mampu menarik mereka-mereka yang terlalu liar untuk kembali ketengah sehingga tetap berada pada aturan dan norma yang ada.
Oleh karenanya, kehadiran, eksistensi dan keikutsertaan NU dan Muhammadiyah sangatlah berperan penting dalam menjaga keutuhan NKRI yang sejak lama tela diperjuangkan oleh para pahlawan. Bahkan bukanhal yang mustahil jika visi misi dan konseptual kedua ormas ini dapat menyelesaikan permasalahan dunia dan mewujudkan perdamaian umat manusia.Sekian…

—————- *** ——————

Tags: