NU Kecam Kampanye Libatkan Bule Bikini

Wisatawan asing berpakaian bikini saat ikut kampanye Dewanti-Masrifah, di Pantai Ungapan, Desa Gajahrejo, Kec Gedangan, Kab Malang. [cyn/Bhirawa]

Wisatawan asing berpakaian bikini saat ikut kampanye Dewanti-Masrifah, di Pantai Ungapan, Desa Gajahrejo, Kec Gedangan, Kab Malang. [cyn/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Kampanye pasangan calon (paslon) Bupati Malang Nomor Urut 2 Hj Dewanti Rumpoko-Hj Masrifah Hadi, di Pantai Ungapan, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, pada beberapa lalu telah dipersoalkan Lembaga Bahsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Kabupaten Malang. Sebab, dalam kampanye paslon Bupati Malang tersebut, telah diikuti dua wanita bule yang hanya menggunakan bikini, yang ikut berjoget bersama tim sukses Dewanti-Masrifah. Sehingga hal itu telah membuat reaksi Ketua LBM NU kabupaten setempat KH Moch Fadhil Khosin.
“Kami sangat kecewa dengan tim sukses paslon nomor urut 2, karena dalam kampanye tersebut telah melanggar etika moral. Karena ada dua orang wanita boleh hanya menggunakan bikini atau auratnya terbuka ikut dalam gebyar kampanye,” papar KH Moch Fadhil Khosin, Selasa (24/11), kepada wartawan.
Menurutnya, kebebasan dalam berekspresi itu boleh-boleh saja, namun harus mengedepankan adat istiadat dan budaya orang Jawa. Selain itu, kesopanan dalam berekspresi harus menjadi utama. Karena bangsa Indonesia ini mempunyai adat istiadat, sehingga budayanya berbeda dengan bangsa asing. Dan dalam kampanye Dewanti-Masrifah di Pantai Ungapan tersebut, telah merusak adat ketimuran.
“Masyarakat Kabupaten Malang tidak bisa menerima, karena masyarakat kabupaten ini agamis dan masih kuat dalam memegang etika moral. Sehingga dengan melihat foto yang sudah tersebar di media sosial (medsos), maka LBM NU Kabupaten Malang mengecam kampanye Dewanti-Masrifah, yang mengikutkan orang wanita bule ikut meramaikan dengan hanya menggunakan pakaian bikini setengah telanjang,” ujar Fadhil.
Ketua Himpunan Guru Pesantren dan Madrasah (Higpama) Kabupaten Malang ini menegaskan, kesalahan kecil, sedang, maupun besar pasti akan mendapatkan tanggapan. Sehingga menyebabkan masyarakat yang asalnya simpati menjadi antipati. Apalagi dalam persoalan itu terkait kampanye, dan suatu kesalahan yang sangat fatal secara otomatis tidak akan bisa dibendung.
Dalam politik, Fadhil menambahkan, seperti bermain tenis meja, artinya kesalahan yang diperbuat langsung menjadikan lawan politik mendapatkan poin. Sehingga dirinya berharap agar kampanye yang dilakukan semua paslon memperhatikan etika moral atau akhlakul karimah, dan tidak menghalalkan segala cara untuk mencari simpati masyarakat dalam kepentingan kemenangan di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2015 Kabupaten  Malang.
Sementara itu, salah satu Tim Sukses Paslon Nomor Urut 2 Agus Sambodo mengatakan, kasus foto dua orang bule berpakaian bikini saat kampanye Dewanti-Masrifah di Pantai Ungapan, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, pada Minggu (22/11), bukan ada unsur kesengajaan. Sebab, dalam panggung hiburan musik diatas mobil truk trailer dalam kampanye tersebut, spontanitas para bule-bule itu yang sedang berwisata di pantai tersebut, tanpa diminta mereka langsung naik ke atas panggung.
“Karena mereka warga asing, maka tim merasa tidak sopan untuk menolaknya. Lagipula lokasinya di tempat wisata, sehingga siapa saja boleh ikut bergabung. “Untuk itu kami atas nama tim sukses paslon Bupati Malang Hj Dewanti Rumpoko-Hj Masrifah Hadi meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Malang atas beredarnya foto-foto di medsos,” tuturnya. [cyn]

Tags: