Nunggak Pembayaran, Bulog Bojonegoro Stop Penyaluran Rastra

Wakil kepala Bulog sub divre Bojonegoro,Eddy Kusuma. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro,Bhirawa
Warga miskin atau penerima manfaat di sejumlah desa diwilayah kerja Bulog Bojonegoro harus bersabar menunggu penyaluran Beras Miskin (Raskin) yang kini sudah berganti nama menjadi Beras Sejahtera (Rastra). Sebab, pendistribusian beras untuk warga miskin (raskin) untuk beberapa desa terpaksa distop untuk sementara penyaluran raskin, karena belum melakukan pelunasan utang alias menunggak.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre Bojonegoro, Eddy Kusuma mengatakan, ada sejumlah desa di tiga Kabupaten terpaksa di stop untuk sementara penyaluran raskin, karena belum melakukan pelunasan utang alias menunggak.
“Untuk desa yang menunggak dengan terpaksa kita stop dulu penyaluran raskin sampai lunas dibayarkan,” ujar Eddy Kusuma kepada Bhirawa, kemarin (11/9) diruang kerja.
Eddy mengaku belum tahu, macetnya pembayaran Rastra disebabkan pembayaran di tingkat desa memang lambat atau uangnya dikemanakan. Ia juga menyebut tunggakan pembayaran bahkan berlangsung sejak Maret lalu. Sementara untuk penyaluran raskin sudah sampai bulan September tahun 2017.
Dia merinci, terdapat tiga kabupaten yang menunggak melunasi pembayaran raskin kepada Perum Bulog Sub Divre Bojonegoro selaku penyalur. Ketiga kabupaten adalah Bojonegoro sebesar Rp 2.010.340.000,  untuk Lamongan sebesar Rp 566.896.000 dan Tuban sebesar Rp 3,463.771.200.  Total tunggakkan raskin alokasi Januari-Desember 2017 sebesar Rp 6,043.007.200,-
Sementara untuk kabupaten Bojonegoro dan Lamongan selama ini berjalan lancar karena cash and carry.
“Dari tiga kabupaten tunggakan yang paling besar adalah kabupaten Tuban sebesar Rp 3,4 miliar merupakan tunggakkan lama terhitung sejak Maret lalu,” jelasnya.
Sementara untuk di Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro, lanjut Eddy, merupakan tunggkan berjalan. Karena setiap penyaluran raskin langsung dibayarkan oleh aparat desa setempat.
“Masalah tunggakan pembayaran raskin ini kami koordinasikan dengan pihak petugas bulog yang ada dilapangan dan juga pemkab setempat. Kami permaklumkan kalau tidak lunas,maka raskin penyalurannya stop sementara sampai lunas,”  jelas Eddy menegaskan.
Bulog sendiri saat ini telah menerapkan dua sistem pembayaran untuk memudahkan pemerintah desa dalam pelunasan tunggakan pembayaran Raskin, yakni dengan sistem tunai maupun pembayaran melalui bank yang ditunjuk Bulog untuk menerima pembayaran tunggakan Raskin.
Sementara jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) dari program raskin ini sebanyak 328.843 RTS yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Bojonegoro sebnayak 121.462 RTS, Lamongan 100.567 RTS dan Tuban sebanyak 106.814 RTS.
Dari jumlah tersebut setiap penyaluran raskin Perum Bulog Divre Bojonegoro mendistribusikan sebanyak 4.932.645 kilogram (kg) beras jenis medium untuk masyarakat miskin penerimaan manfaat. Sedangkan  masing-masing RTS menerima Raskin sejumlah 15 kilogram setiap bulannya dengan harga tebus Rp1.600 per kilogram
Tuan Rasidi
Bojonegoro menerima program percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan provinsi Jatim 2017, berupa bantuan beras bersubsidi ( Tuan Rasidi,red) kepada masyarakat miskin. Untuk penyaluran beras tersebut melalui UPT Dinsos provinsi jawa timur yang ada dimasing-masing kabupaten.
Wakil Kepala Bulog Ssub Drive  Bojonegoro, Eddy Kusuma mengatakan, untuk Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Bojonegoro, penerima bantuan beras bersubsidi dari pemerintah provinsi jawa timur ada 12.165 rumah tangga sangat miskin (RTSM), dengan 65 desa tersebar di 35 Kecamatan.
Tetapi untuk penerima bantuan terbanyak adalah Kabupaten Bojonegoro, yaitu sebanyak 7528 rumah tangga sangat miskin, sementara Kabupaten Tuban penerimanya ada 2598 rumah tangga sangat miskin.
” Sedangkan kabupaten Lamongan penerimanya ada 2039 rumah tangga sangat miskin,” jelasnya, kemarin (11/9).
Eddy menambahkan, per kepala keluarga (KK) mendapatkan 10 kilogram beras, dengan harga Rp 1.600 perkilogramnya. Untuk penerimanya sendiri sudah ditentukan oleh pemerintah provinsi.
Dia juga menjelaskan, jika program bantuan beras bersubsidi tersebut merupakan program dadakan, yang dilakukan oleh pemerintah provinsi, dan hanya ada dijawa timur saja. Sementara bulog hanya sebagai penyedia barang.
“Masyarakat penerima rasidi puas dan senang, dan masyarakat berharap program ini ada setiap bulan,” ucap wakasub Bulog menirukan masyarakat penerima rasidi tersebut.
Data yang diperoleh penerima percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan provinsi jatim 2017, untuk Bojonegoro sebanyak 15 kecamatan, yakni Bojonegoro,Tambakrejo, Ngraho, Gayam, Malo,Trucuk, Ngasem, Sukosewu, Balen, Kepohbaru, Sekar, Temayang, Baureno,Sugihwaras dan Kapas. Penyaluran tuan rasidi serentak se jatim pada tanggal 8-9 september lalu. [bas]

Tags: