Nur Ahmad Syaifudin: APBD Sidoarjo Harus Banyak untuk Kaum Lemah

Nur Ahmad Syaifudin. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, berharap suatu saat nanti APBD di Kabupaten Sidoarjo peruntukkannya supaya bisa lebih banyak untuk menangani kaum yang lemah. Misalnya kaum fakir miskin, anak terlantar, kaum dhuafa dan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS ). Agar kehidupan mereka bisa tertangani dengan lebih baik.
“Banyak yang harus kita lakukan untuk orang-orang yang lemah. Agar fakir miskin, anak terlantar dan kaum dhuafa dapat terus tertangani dengan baik,” demikian sempat dikatakan Wabup Nur Ahmad, saat membuka
kegiatan Musda Forum Daerah (Forda) Panti Sosial Asuhan Anak Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (PSAA-LKSA), di Puncak Ayana hotel Trawas, Mojokerto, belum lama ini.
Untuk perhatian menangani kaum lemah di Kab Sidoarjo itu, kata Wabup Nur Ahmad yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kab Sidoarjo, memang perlu dilakukan bersama-sama atau kerja ‘keroyokan’ yang sinergitas dari berbagai lembaga dan instansi.
Dirinya sempat menyampaikan dibanding angka kemiskinan di 37 Kab/Kota di Prov Jatim, kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo tidak terlalu tinggi bahkan paling rendah.”Prosentasenya sekitar 5,6 persenan. Angka ini malah masih bawah rata-rata Nasional,” sebutnya.
Dikatakan Wabup Nur Ahmad, selama ini untuk menekan angka tersebut dibutuhkan kerjasama semua pihak. Tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah saja. Tapi semua pihak saling berkolaborasi untuk mengentas kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo itu.
Keberadaan LKSA Sidoarjo diharapkan Wabup Nur Ahmad, akan semakin profesional dalam membantu Pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo. Misalnya LKSA Sidoarjo diharapkan selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Misalnya dengan Dinas Sosial dan OPD terkait. Dengan begitu program-program yang ada dapat dijalankannya dengan baik dan tepat sasaran.
Adi Sugeng, Ketua Panitia Musda LKSA, mengatakan penyebaran panti asuhan di Kab Sidoarjo, selama ini masih tidak merata. Kebanyakan terdapat di Kecamatan Sidoarjo kota. Padahal menurutnya anak yatim tidak hanya terdapat di kecamatan kota saja. Dikatakannya masih banyak anak-anak terlantar dan anak-anak yatim, di wilayah kecamatan lain yang juga perlu dibina.
Oleh karenanya pada kepengurusan yang baru nanti, kemajuan dan kesejahteraan anak-anak binaan dapat terus dilakukan. Dan berharap Forda PSAA-LKSA Sidoarjo kedepan bisa mandiri. Tidak terlalu tergantung pada anggaran Pemerintah saja.[kus]

Tags: