Nurwahidi: SKK Migas Rekomendasikan Tak Tutup Sumur Tua

Gresik, Bhirawa
SKK Migas merekomendasikan untuk tidak menutup puluhan sumur minyak bumi tua yang tidak berproduksi di kawasan Gresik. Upaya penutupan apalagi sampai dicor menggunakan beton, akan membahayakan.
Rekomendasi ini disampaikan perwakilan SKK Migas ,Nurwahidi, saat melakukan peninjauan sumur tua di Desa Sekar Kurung, Kecamatan Kebomas yang menyemburkan gas.”Biarkan saja tidak perlu ditutup. Nanti malah bahaya dan bisa mengeluarkan ledakan,” katanya, Senin (23/9).
Menurut Nurwahidi, semburan gas dari sumur tua di Desa Sekar Kurung itu belum bahaya. Kemarin bersama Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, Nurwahidi meninjau ke lokasi semburan berupa air bercampur lumpur yang sedikit mengandung minyak.
Bersama Taryono, Manager Area Gresik-Tuban PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Nurwahidi dari SKK Migas, bupati memastikan bahwa keadaan semburan sampai saat ini masih aman. Bupati menyatakan bahwa semburan itu diketahui sejak 4 hari lalu saat ia ada kegiatan di luar daerah.
“Syukur Alhamdulillah, semburan ini tidak berdampak. Kami berharap semburan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat maupun pemerintah,” katanya.
Bupati minta kepada tiga pilar, yaitu pihak Pemerintah Kecamatan, Koramil dan Polsek Kebomas ditambah Satpol PP serta Damkar Gresik untuk mengamankan dan mengantisipasi semua yang terjadi agar dapat meminimalisir dampak ke masyarakat.
Selain itu, Bupati Sambari juga memerintahkan kepada pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gresik untuk mengambil 3 sampel air semburan dari tiga sudut berbeda masing-masing 10 liter. Air itu diperiksakan ke Laboratorium milik PHE, Laboraturium milik SKK Migas dan Laboraturium milik BLH Gresik.
Bupati juga memerintahkan kepada BLH Gresik berkoordinasi dengan PHE dan SKK Migas. Dari hasil koordinasi itu pihak berwenang telah membongkar lokasi semburan yang selama ini tertutup. Kemudian menggali semacam penampungan dan melokalisir semburan dengan dengan membuat tanggul yang terbuat dari karung pasir memutari area semburan.
Menurut pihak PHE dan SKK Migas hanya mengandung 0,03% gas ini tidak terlalu tinggi, yaitu hanya sekitar 40 cm. Atas ijin Kepala Desa setempat dan pemilik lahan, Pemerintah telah memasang blower yang tujannya agar gas yang keluar tidak terkonsentrasi di satu titik. [eri]

Tags: