Nganjuk, Bhirawa
Tur Gerakan Obor Marsinah menyambangi keluarga dan menggelar acara teaterikal di kuburan Marsinah di Desa Nglundo Kecamatan Sukomoro, Kamis (8/5) kemarin. Menariknya, diantara para aktivis buruh, nampak Melanie Subono artis ibukota yang aktif dalam gerakan buruh dan hak azazi manusia turut dalam kegiatan obor Marsinah.
Humas Gerakan Obor Marsinah, Vivi Widyawati, mengungkapkan tur gerakan Obor Marsinah ini sudah dilakukan sejak 1 Mei yang dimulai dari Jakarta dan akan berakhri 10 Mei di Surabaya. Dari kegiatan obor Marsinah singgah di 20 kota termasuk Nganjuk yang kegiatannya dipusatkan di makam Marsinah. “Jakarta, Bekasi, Yogyakarta, Solo, Sragen untuk menggalang suara buruh. Setelah dari Nganjuk kami akan lanjutkan ke Sidoarjo dan berakhir di Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Sari aktivis buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) mengungkapkan tujuan gerakan obor Marsinah ini sebenarnya adalah, sebagai upaya untuk mengingatkan kembali soal penanganan kasus Marsinah yang tak kunjung selesai. Gerakan ini, sekaligus ditujukan kepada pemerintah yang sejak tergulingnya Orde Baru seolah abai terhadap kasus Marsinah.
“Aksi obor Marsinah ini utamanya untuk mengingatkan terkait kasus Marsinah yang belum selesai, bahkan terkatung-katung selama 21 tahun. Aksi ini sekaligus untuk memperjuangkan nasib buruh dan perempuan yang selama ini dianggap sebelah mata oleh negara,” tegas Sari saat berorasi di makam Marsinah.
Ditegaskan Sari, obor Marsinah adalah koalisi bersama politik kerakyatan untuk Marsinah. Selain itu, obor Marsinah adalah ajang gerakan sosial untuk mengenang Marsinah buruh yang memperjuangkan keadilan, membicarakan tuntutan, aspirasi dan cita-citanya. Bahkan dengan obor Marsinah ini mampu menjalin solidaritas dan menghimpun kekuatan antar rakyat yang berjuang untuk Indonesia yang demokratis dan sejahtera.
Keikutsertaan Melanie Subono dalam event obor Marsinah adalah membuat gerakan kepedulian untuk Marsinah dalam kemasan yang menyenangkan. “Aku ini sih sebenarnya cuma ingin bikin gerakan ini lebih menyenangkan, sehingga banyak anak muda yang mau bergabung.” Kata Melanie Subono.
Seperti Obor Marsinah, dikatakan Melanie, dikemas dengan bentuk diskusi, pembacaan puisi, musik, dan orasi. Melalui Obor Marsinah tersebut Melanie berharap kaum muda juga tergerak hatinya untuk lebih memperdulikan orang-orang di sekitarnya.
“Aku berharap lebih banyak anak muda yang bergabung, dan menyuarakan suara mereka, terutama biar anak muda bisa kenal buruh, kenal Munir, Marsinah dan lainnya. Mudah-mudahan kedepannya akan bisa dibuat lebih menarik dan lebih anak muda banget,” pungkas Melanie menanggapi keterlibatannya dalam obor Marsinah.
Acara Obor Marsinah sendiri diawali dengan silaturahmi buruh dengan keluarga Marsinah yang dilanjutkan dengan tabur bunga di makam Marsinah. Setelah itu secara bergantian para aktivis buruh membacakan kesan serta puisi tentang perjuangan buruh di areal makam Desa Nglundo Kecamatan Sukomoro. [ris]
Keterangan Foto : Sari, aktivis buruh dari SPN Jakarta membacakan komitmen memperjuangkan Marsinah untuk dapat diangkat sebagai pahlawan buruh nasional.(ristika/bhirawa)