Kab.Banyuwangi Obsesikan Jadi Sentra Sapi Perah

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Banyuwangi, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus berupaya memacu penambahan populasi sapi perah untuk mewujudkan sentra peternakan sapi perah di wilayah Banyuwangi yang saat ini dikembangkan di wilayah selatan yang meliputi kecamatan Bangorejo, Purwoharjo, Siliriagung dan kecamatan Pesanggaran.
Menurut Heru Santoso, Kepala Dinas Peternakan kabupaten Banyuwangi, tahun lalu Banyuwang mendapatkan bantuan hibah sapi perah senilai sekitar Rp 600 juta yang diserahkan kepada salah satu kelompok peternak sapi perah yang ada di wilayah kecamatan Bangorejo.
“Rencana kita bisa mewujudkan sentra peternakan sapi perah yang jumlahnya minimal 1.000 ekor. Ke depan pemerintah pusat ada wacana menyentuh aspek hulu – hilir, sehingga apabila wacana tersebut terelisasi kita melakukan berbagai hal apabila target yang dicanangkan bisa terpenuhi,”ujar Heru Santoso, Senin (11/1).
Selanjutnya Heru Santoso menyatakan saat ini jumlah produksi susu dari para peternak di Banyuwangi Selatan mampu mencapai  2.500 liter / dua hari. Sementara peternak sapi perah di wilayah kecamatan Licin mampu memproduksi susu 1.000 liter per dua hari.
Untuk sementara, imbuh Heru, produksi susu dari para peternak Banyuwangi dikirimkan kepada dua pabrik susu besar PT Nestle dan PT Indolacto belum mampu diolah dalam bentuk produk setengah jadi.
Secara bertahap pihaknya berupaya menuntaskan permasalahan para peternak sapi perah di kecamatan Licin yang sebagian belum berhasil dalam mengembangkan ternak sapi perah karena kesalahan dalam memilih bibit dan produksi yang tidak sesuai dengan harapan sehingga tidak mampu menutup biaya operasional yang harus dikeluarkan.
“Dengan adanya peternak yang masih eksis pelan-pelan kami membantu mengurai permasalahan yang menimpa peternak sapi perah di Licin minimal dalam tahap awal membantu menambah populasi sapi perah di Licin dan terus memotivasi kelompok peternak yang bermasalah sampai problem yang ada di lapangan teratasi,”jelas Heru Santoso.
Hingga saat ini, imbuh Heru Santoso dengan asumsi harga satu ekor sapi sekitar 20 – 35 juta, total aset yang dimiliki para peternak sapi perah di wilayah Banyuwangi jumlahnya lebih dari Rp 2 milyar rupiah.
Sedangkan untuk pengiriman produksi susu ke pabrikan, lanjut Heru Santoso, hingga saat ini para peternak berupaya secara mandiri dan secara bertahap pemkab Banyuwangi berupaya membantu dengan mengadakan kendaraan operasional untuk mengangkut susu yang secara otomatis akan mengurangi beban biaya yang harus ditanggung oleh para peternak. [mb12]

Tags: