Ojek Online Kota Malang Protes Pernyataan Capres Nomor Urut 2

Demo Puluhan Ojol di depan Gedung DPRD Malang, [Minggu 25/11] kemarin

Kota Malang, Bhirawa
Pelaku profesi ojek online (ojol), mengalami pelecehan oleh salah satu Capres. Karena itu mereka protes peryataan tersebut. Puluhan driver ojek melakukan protes terhadap statemen capres nomor 2, Prabowo Subianto, Minggu pagi kemarin, mulai pukul 10.00 WIB, puluhan driver ojol berorasi di depan gedung DPRD Kota Malang.
Mereka membentangkan pamflet sakit hati terhadap ungkapan Prabowo yang dianggap mengejek profesi ojek. Para demonstran, membawa berbagai macam tulisan. Mulai dari ‘Profesi ojek online adalah profesi mulia’, ‘jadilah politikus santun’, ‘ojek pekerjaan halal’, ‘jaga mulutmu Prabowo’ hingga ‘Prabowo harus minta maaf’. Driver ojol area Arjosari, Solikin, 48, menegaskan bahwa ungkapan Prabowo di Hotel Shangri-La Jakarta, 21 November lalu, menyinggung para pelaku profesi ojol. Ojol menurutnya merupakan pekerjaan halal, dan patang untuk direndahkan. Karena dari keringat para Ojol ini, menghidupi anak dan istrinnya.
” Ada ojol malah bagus, jadi lahan pekerjaan baru. Karena itu, kami meminta pak Prabowo meminta maaf kepada ojol seluruh Indonesia,” tegas Solikin kepada wartawan di sela-sela demonstrasi.
Korlap Aksi Bambang Cahyo, yang juga driver ojol Arjosari, menganggap pernyataan Prabowo yang terkesan merendahkan ojol, tidak etis diucapkan. Menurutnya, mahasiswa atau anak kuliahan yang nyambi ojol, patut diapresiasi, bukan diejek dan direndahkan.
“Mas-mas yang kerja sambilan saat kuliah, bagus karena bisa menambah penghasilan. Ojol juga bisa melayani kebutuhan masyarakat. Karena, menurut saya, saat ini warga Malang butuh sekali transportasi seperti ojek online,” kata Bambang.
Pihaknya mengatakan, ojek online tak hanya terjangkau, namun juga memberi rasa aman tambahan bagi konsumen.
“Saat warga hendak berpergian malam hari, dia akan merasa aman, karena driver ojol selalu dilengkapi foto diri, serta nomor telepon yang jelas. Bisa memberi rasa aman pada konsumen, terutama wanita,” tambahnya. Setelah puas menyampaikan aspirasi selama kurang lebih satu jam, para demonstran membubarkan diri. [mut]

Tags: