OJK Jember Tangani Dugaan Penyimpangan KKPE

Kantor OJK Jember

Kantor OJK Jember

Jember, Bhirawa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kab. Jember memanggil Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jember terkait dugaan penyimpangan pencairan dana Program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) yang diduga melibatkan oknum pegawai BRI, Selasa (27/12). Akibat penyimpangan pencairan tersebut, negara mengalami kerugian sebesar Rp 11 Miliar lebih.
Pendamping korban Andre mengatakan, pencairan dana KKPE Kabupaten oleh lembaga perbankan yang ditunjuk diduga kaut terjadi penyimpangan. Menurut Andre, pencairan dana KKPE dicairkan langsung melalui kelompok tani.
Namun pada kenyataanya, dalam proses pencairanya dikoordinir langsung oleh Asosiasi Petani Kacang Indonesia yang melibatkan oknum pegawai perbankan tersebut. “Mestinya, pencairannya dilakukan oleh kelompok tani, tapi kenyataannya pencairannya dikoordinator oleh kelompok lain (Asosiasi Petani Kacang Indonesia) yang melibatkan orang dalam,” ujar Andre kemarin.
Sementara, menanggapi persoalan ini Kepala OJK Kab. Jember Aidil Chaidir mengatakan, sebelumnya OJK telah melakukan klarifikasi terhadap perbankan yang bersangkutan, namun karena adanya ketidak puasan konsumen, sehingga pihak OJK mempertemukan pihak BRI dengan konsumen sebagai korban. “Dengan mempertemukan kedua belah pihak, diharapkan permasalahan ini segera tuntas,” ujar Aidil Chaidir.
Pimpinan BRI Cabang Jember Taufiq Hidayat membenarkan adanya dugaan penyimpangan pencairan dana KKPE. Untuk itu, pihaknya akan menerapkan strategi kolaborasi dalam menyikapi kasus ini. “Tidak hanya teguran, namun juga pemecatan,” ujar Taufiq menyikapi keterlibatan pegawainya dalam persoalan ini. [efi]

Tags: