OJK Kantor Regional 4 Jatim Proyeksi Asuransi 2021 Tumbuh Positif

Chief Bussines and Distribution Axa Mandiri, Theodores Tangke dalam FGD Mengupas Potensi dan Tantangan Bisnis Asuransi di Masa Pandemi yang digelar secara virtual. [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Digalakkanya vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah ternyata membuka peluang positif bagi industri asuransi tahun 2021 ini. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur memprediksi kinerja asuransi di Jawa Timur maupun nasional tahun ini bakal tumbuh lebih positif seiring bergeliatnya aktivitas ekonomi.

Direktur Pengawasan LJK OJK KR 4, Mulyanto mengatakan kinerja premi asuransi baik umum dan asuransi jiwa memang berkontraksi termasuk di wilayah Jatim yang mengalami penurunan sebesar -17,8 persen.

“Kita harus akui geliat aktivitas ekonomi akan mempengaruhi fluktuasi premi asuransi dan aktifitas ekonomi setahun terakhir ini turun akibat pandemi dan ini berefek pada premi-premi yang dibayarkan masyarakat,” ujarnya, Rabu (3/3).

Mulyanto menambahkan tahun ini bisnis asuransi masih berprospek lebih baik dari tahun lalu. Merujuk kinerja awal tahun, yakni Januari 2021 secara nasional premi asuransi jiwa dan umum mencatat pertumbuhan positif yakni mencapai Rp30,35 triliun atau naik dibandingkan dengan Januari 2020 yang hanya Rp26,17 triliun.

“Kondisi capaian nasional di awal tahun ini sudah nampak positif meskipun saat ini masih pandemi. Maka kami yakin kinerja asuransi hingga akhir tahun ini akan tumbuh lebih tinggi dari capaian 2020,” ujarnya.

Sementara data OJK Jatim hingga Februari 2021, tercatat jumlah perusahaan asuransi di Jatim mencapai 510 perusahaan termasuk perusahaan cabang. Dari jumlah itu sebanyak 336 merupakan asuransi jiwa dan sebanyak 168 merupakan asuransi umum, serta 6 perusahaan asuransi wajib.

Adapun kinerja premi asuransi di Jatim selama 2020 mencapai Rp17,36 triliun atau turun -18,6 persen dibandingkan tahun 2019 yang mampu mencapai Rp17,36 triliun. Premi asuransi umum pada 2020 mencapai Rp3,18 triliun atau turun -13 persen dibandingkan 2019 yakni Rp3,66 triliun. Secara total baik jiwa maupun umum, premi asuransi di Jatim 2020 mencapai Rp20,55 triliun atau turun -17,8 persen dibandingkan 2019 yakni Rp25 triliun.

Untuk klaim asuransi di Jatim pada 2020 tercatat mencapai Rp15,06 triliun atau turun -19,1 persen dibandingkan dengan 2019 yakni Rp18,62 triliun.

Dari total klaim 2020, sejumlah Rp13,7 triliun merupakan asuransi jiwa dan sebanyak Rp1,36 triliun merupakan asuransi umum. Untuk klaim 2019 tercatat Rp16,4 triliun dari asuransi jiwa dan sebanyak Rp2,22 triliun merupakan asuransi umum

Axa Mandiri Bidik Segmen Mikro

Sementara itu, Chief Bussines and Distribution Axa Mandiri, Theodores Tangke mengatakan sesuai kondisi saat ini, PT Axa Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) akan meluncurkan produk asuransi bersegmen menengah ke bawah atau mikro.

“Saat ini memang ada kecenderungan nasabah memilih premi yang murah, jadi tahun ini kita berupaya memperluas penjualan asuransi mikro dengan premi murah mulai Rp50 ribu ada pertanggungan jiwa dan rumah sakit. Ini diharapkan bisa membantu segmen mikro,” Jelas Theodores.

Selain itu, adanya pembatasan sosial yang masih dijalankan, Axa Mandiri juga mengembangkan layanan digital. “Yah belajar dari pengalaman 2020, layanan digital berperan penting, sebab kita harus terus terkoneksi dengan nasabah di masa pandemi,” katanya.

Menurut Theo, Axa Mandiri juga meluncurkan dua aplikasi yang bisa dipergunakan para tenaga pemasar maupun nasabah sehingga kedua belah pihak bisa komunikasi langsung dan memperoleh poin-poin tertentu saat membayar premi.

Axa Mandiri di tahun 2020 mencatatkan kinerja klaim asuransi sebesar Rp4,8 triliun. Jumlah klaim yang dibayarkan tersebut turun dibandingkan 2019 yakni mencapai Rp5,3 triliun. [riq]

Tags: