OJK Minta Warga Penerima Bantuan Pemerintah Tak Konsumtif

Sidoarjo, Bhirawa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur memberikan edukasi keuangan pada warga Sidoarjo yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNP), supaya bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah itu tidak dipakai konsumstif.
Perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Cahyana, mengatakan pihak OJK berpartisipasi dalam kegiatan ini karena untuk mengamankan keuangan konsumen. Menurut Heru, masyarakat perlu diberikan edukasi betapa pentingnya memperhatikan kondisi keuangan dan penggunaan dana.
“Kegiatan edukasi keuangan ini tidak hanya tepat bagi warga Sidoarjo yang selama ini menerima PKH dan BPNT dari Pemerintah saja, tapi juga sangat tepat kepada masyarakat luas dalam penggunaan keuangan,” katanya dalam sosialisasi yang digelar di panggung budaya di halaman Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kab Sidoarjo, Kamis (12/9) malam akhir pekan lalu.
Menurut Heru, bantuan yang didapat tidak semestinya dipakai untuk keperluan konsumtif. Namun tentunya harus untuk kebutuhan yang sedang ditanggung. Kalau seandainya ada sisa, juga jangan dipakai konsumtif, tapi hendaknya ditabung. Karena kebutuhan mereka masih banyak nantinya.
“Kalau semua penerima bantuan berperilaku tidak konsumtif, Insya Allah bantuan yang disalurkan Pemerintah akan menjadi tepat penggunaanya,” komentarnya.
Dari sekian banyak bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah selama ini, kata Heru, adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan edukasi program BPNT di Kab Sidoarjo ini. Karena Program BPNT di Sidoarjo termasuk salah satu upaya Pemerintah dalam mempercepat mengurangi kemiskinan yang dialami warga Sidoarjo.
Meski demikian, dirinya juga mengatakan kalau tingkat kemiskinan di Kab Sidoarjo itu tergolong paling rendah di tingkat Kabupaten/Kota di Prov Jawa Timur. Sebagaimana data yang disampaikan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNPPK), pada tahun 2018 lalu sebesar 5.6%.
Dalam sosialisasi tersebut, OJK Perwakilan Jatim menggandeng Bank Nasional Indonesia (BNI) 46 Sidoarjo, Bank Mandiri, Bank BRI Sidoarjo, Bank Tabungan Negara (BTN) Sidoarjo.
Sosialisasi dan edukasi ini sangat menarik dan tidak membosankan, bahkan banyak menyedot kehadiran warga Sidoarjo. Karena simulasinya diperankan oleh dagelan lawak Cak Kartolo Cs, seniman lawak ludruk yang sangat populer di kawasan Jawa Timur.
Menurut Agung Putra, perwakilan pejabat Himpunan Bank Negara, yang hadir dalam kesempatan itu sosialisasi dan edukasi keuangan kegiatan itu sangat tepat dikolaborasikan dengan kearifan budaya lokal tersebut.
Sehingga diharapkan semua program bantuan keuangan dari Pemerintah dapat berjalan sesuai dengan program 6T. Yakni tepat sasaran, tepat waktu, tepat harga, tepat jumlah, tepat Kualitas dan Tepat Administrasi.
Acara itu juga dihadiri Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, Horas Tariharan, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional IV Jawa Timur Heru Cahyana , Kasubdit Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan Kementerian Sosial, Mangara Simanjuntak dan Pejabat Himpunan Bank Negara, Agung Putra. Juga perwakilan para pendamping Bansos di 18 Kecamatan di Sidoarjo. (kus)

Tags: