Oktober, Kunjungan Wisman Naik 160 Persen

Mayoritas Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Korea Selatan
Pemprov Jatim, Bhirawa
Jumlah kunjungan Wisman (Wisatawan Mancanegara) ke Jawa Timur bulan Oktober 2020 mencapai 52 kunjungan. Angka tersebut naik sebesar 160 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 20 kunjungan. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019, jumlah wisman yang datang ke Jawa Timur juga mengalami penurunan sebesar 99,75 persen, yaitu dari 20.895 kunjungan

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan mengatakan, secara umum, pola kedatangan Wisman ke Provinsi Jawa Timur, pada bulan JanuariOktober selama tiga tahun terakhir semakin menunjukkan tren menurun.

“Pada tahun 2020 jumlah kunjungan wisman lebih rendah dibandingkan tahun 2019, yaitu dari 202.573 kunjungan menjadi 34.823 kunjungan,” katanya, kemarin.

Sedangkan dibanding Januari – Oktober 2018 dengan jumlah wisman 263.928 kunjungan, jumlah kunjungan wisman Januari – Oktober 2020 juga masih lebih rendah. “Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait, agar jumlah wisman di periode berikutnya kembali meningkat,” tambahnya.

Pada bulan Oktober 2020, wisman yang masuk ke Jawa Timur mayoritas adalah warga negara Malaysia (8 orang) dan Singapura, Tiongkok, serta Korea Selatan masing-masing 3 orang.

Jumlah tersebut mencakup 65,38 persen dari total kunjungan wisman ke Jawa Timur. Sisanya sebanyak 35 wisman berasal dari negara lain, termasuk 15 orang warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri.

Secara kumulatif, jumlah kunjungan Wisman ke Jawa Timur selama periode Januari – Oktober 2020 sebanyak 34.823 kunjungan. Apabila dibandingkan dengan Januari – Oktober 2019, jumlah kunjungan Wisman yang masuk ke Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 85,72 persen.

Sementara itu, kunjungan Wisman berkebangsaan Malaysia merupakan yang terbanyak pada periode Januari – Oktober 2020 yaitu sebanyak 10.560 kunjungan (dengan peran 30,32 persen), disusul kunjungan Wisman Singapura 3.946 kunjungan (dengan kontribusi 11,33 persen) dan dari Tiongkok 2.291 kunjungan (dengan kontribusi 6,58 persen),

Sebelumnya, dikatakannya, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak langsung dan paling terpukul saat pandemi Covid-19. “Apalagi, larangan orang asing masuk Wilayah Indonesia, diterapkan awal April 2020, sangat mempengaruhi jumlah kunjungan Wisman ke Indonesia dan khususnya ke Jawa Timur,” katanya.

Apabila dibandingkan selama Januari – Oktober tahun 2016-2020, lanjutnya, pada Januari – Oktober 2020 jumlah wisman yang masuk Jawa Timur hanya 34.823 kunjungan, merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir.

“Meskipun jumlah kunjungan wisman di bulan Juni 2020 sempat mengalami peningkatan, akan tetapi jumlah kunjungan wisman secara total pada tahun 2020 masih jauh dari kondisi normal jumlah kunjungan wisman di Jawa Timur,” ujarnya.

Ke depan, kata Dadang, ketika kondisi sudah normal dengan tatanan yang baru, tentunya diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan Wisman ke Jawa Timur. [rac]

Tags: