Olah Tandan Kelapa Sawit Jadi Bahan Pengantar Obat

Chiesa Valentino Mahasiswa Teknik Kimia UKWMS menunjukkan NCC dari olahan tandan kelapa sawit.

Surabaya, Bhirawa
Sering ditemui, tandan kelapa sawit digunakan untuk bahan minyak goring dan bahan baku biosolar. Namun, siapa sangka, ditangan Chiesa Valentino tandan kelapa sawit diolah menjadi bahan modifikasi pengantar obat atau yang lebih dikenal NCC (Nanocrystalline Cellulose) atau selulosa nanokristal.
Dikatakan mahasiswa teknik kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) ada dua inovasi dalam pengolahan tandan kelapa sawit sebagai bahan dasar NCC ia menggunakan pengaplikasian NCC dan proses permunian tandan kelapa sawit menjadi selulosa.
“Tandan kelapa sawit yang diolah menjadi bahan utama NCC ini belum pernah ada. Padahal ini manfaatnya bagus bagi tubuh,” tutur dia.
Misalnya, dibandingkan dengan bahan pengantar obat dipasaran, NCC dari tandan kelapa sawit memiliki kerendahan tingkat racun. Karena dibuat dari bahan alami. Di samping itu, proses pemurnian dari bahan organik memudahkan tubuh untuk menyerap di bagian sela-sela tubuh. Mengingat ukuran NCC tandan kelapa sawit dalam nano.
“Misalkan di bagian tubuh ada bagian yang tidak terjangkau oleh pembuluh darah atau pembuluh darahnya tipis, diperlukan pengantar obat yang lebih kecil supaya obat bisa terserap,” urainya.
Chiesa mengaku, inovasi NCC dari tandan kelapa sawit belum pernah dia temui. Pasalnya, dari data yang di dapatkan, tandan kelapa sawit justru menjadi sampah. Jika digunakan hal itu justru menjadi bahan bakar.
“Jadi dari pada nggak ke pakai apalagi nilai ekonomisnya lumayan jadi saya coba inovasikan untuk bahan NCC. Terlebih manfaatnya bagi tubuh juga bagus,” katanya.
Dalam pembuatan NCC, Chiesa hanya membutuhkan bahan diantaranya tandan kelapa sawit, asam sulfat, dan asam asetat. Untuk kemudian dilakukan proses secara kimia untuk bisa menghasilkan serbuk NCC.
“Ke depan rencananya akan dikembangkan lagi untuk bahan utamanya. Karena kapasitas penyerapan obat dengan tandan kelapa sawit masih sangat rendah. Dari segi ekonomi juga belum available (tersedia). Karena dari 5 ton hanya jadi 10 persen bahan pengantar obat,” tandasnya. [ina]

Tags: