Ombak Pantai Malang Selatan Tenggelamkan Empat Orang

Pantai Basong di Desa Sitiarjo, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang, yang telah menenggelamkan tiga orang, yang ditemukan Tim SAR dalam kondisi tidak bernyawa.

Kab Malang, Bhirawa
Tim Search and Rescue (SAR) Kabupaten Malang telah menghimbau kepada masyarakat yang melakukan wisata di wilayah Pantai Malang Selatan, agar mematuhi peringatan yang diberikan petugas pantai. Sebab, pada beberapa hari terakhir ini, ombak air laut di sepanjang pesisir pantai di wilayah Malang Selatan cukup tinggi.
Sehingga wisatawan pantai yang akan mandi diharapkan untuk sementara tidak mandi di laut. Karena menurut salah satu Anggota SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setiyono, yang kini juga menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD setempat, Senin (1/1), kepada Bhirawa, bahwa ombak air laut di pesisir Pantai Malang Selatan saat ini dalam kondisi cukup tinggi, sehingga sangat membahayakan para wisatawan ketika mandi di laut.
Sedangkan ganasnya ombak di wilayah Pantai Malang Selatan, ungkap dia, hal ini kembali memakan korban jiwa tiga orang wisatawan asal Kabupaten Malang sendiri, yakni mereka tewas saat bermain dengan menaiki batang kayu, karena digulung ombak Pantai Basong, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (30/12) siang. “Dan sebelumnya, mereka sudah mendapatkan peringatan dari petugas penjaga pantai agar tidak bermain atau mandi di laut, namun mereka tetap saja nekat bermain di laut,” jelasnya.
Tiga orang korban tewas itu, Bagyo menyebutkan, yakni bernama Indra Ardiatmoko (17) warga Desa Sonowangi, Kecamatan Ampelgading, Sandi Mohamad R (16) warga Desa Kedok Kecamatan Turen, dan Diki Wahyudi (17) warga Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Sedangkan ketiga korban tewas tersebut, siswa Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK) Kelautan Turen, kabupaten setempat. Dan mereka datang ke Pantai Basong bersama sembilan teman-temannya, yang rencananya akan memeriahkan malam tahun baru di pantai tersebut.
Sehingga dengan adanya kejadian tersebut, kata dia, maka Tim SAR Kabupaten Malang memberikan peringatan keras kepada para pengunjung pantai agar tidak mandi di laut. Mengingat ombak air laut di Pantai Malang Selatan sangat tinggi yakni mencapai 3-4 meter. Dan jika para pengunjung nekat mandi di laut, mereka akan terancam jiwanya, karena ombak bisa menyeretnya ke tengah laut. “Tahun 2017, korban tewas akibat terseret ombak jumlahnya cukup banyak. Sehingga untuk tahun 2018 ini, diharapkan korban tewas terseret ombak bisa ditekan, asalkan para pengunjung mematuhi peringatan pengelola pantai dan petugas pantai,” tegasnya.
Dikesempatan itu, Bagyo juga menyampaikan, jika ketiga korban tewas akibat terseret ombak air laut Pantai Basong sudah diketemukan kesemuanya. Dan jasad korban sudah diserahkan kesemuanya kepada orang tuanya masing-masing, setalah dilakukan visum oleh Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Malang AKP Dwiko membenarkan, jika pada Sabtu (30/12) siang, ada tiga orang warga Kabupaten Malang tewas akibat terseret ombak air laut Pantai Basong, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan ketiga orang diketemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, yakni Indra Ardiatmoko, Sandi Mohamad R, dan Diki Wahyudi. “Namun, korban tewas yang terakhir diketemukan adalah Sandi Mohamad R, yakni pada Senin (1/1) pagi,” terangnya.
Menurut mantan Kabag Humas Polres Malang ini, di wilayah Pesisir Pantai Malang Selatan tidak hanya menelan tiga korban tewas saja akibat terseret ombak, tapi pada Senin (1/1) siang ini, Tim SAR dari Anggota PMI juga menemukan seorang laki-laki yang tidak jauh dari Pantai Tiga Warna, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, diketahui bernama Ilham Desta Andriyanto, warga Desa Singkil, Kecamatan Giring Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Jogjakarta, dalam kondisi tidak bernyawa.
“Tewasnya warga Jogjakarta tersebut, diduga juga akibat terseret ombak dan tenggelam. Sedangkan saat ini jasad korban sudah dikirim ke RSSA Kota Malang guna kepentingan visum. Serta sambil menunggu proses administrasi, yang selanjutnya jasad korban akan dibawa pulang oleh keluarganya,” tandas Dwiko. [cyn]

Tags: