Omzet Jasa Pengiriman Naik 60 Persen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Masuknya bulan puasa menjadi lahan manis bagi bisnis jasa pengiriman barang di Surabaya, beberapa pengusaha mengaku omzet jasa pengiriman barang meningkat sekitar 60 persen. Hal ini dikarenakan banyaknya pemesanan atau pengiriman barang dari sejumlah daerah di Indonesia.
Seperti kantor perwakilan PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di Jl. Diponegoro , Surabaya. Perusahaan pengiriman ini tersebut bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 250 juta selama bulan Ramadan atau rata-rata Rp 7 juta per hari. Jumlah itu naik sekitar 60 persen dari hari-hari biasa, yang mencapai Rp 150 juta.
“Ini memang biasa seperti ini, pada bulan puasa memang lebih ramai. Kan ada juga masyarakat diluar Surabaya yang beli barangnya di Surabaya,” kata Sales Counter Officer kantor perwakilan Surabaya, Doni Romansyah, Rabu (24/6) kemarin.
Ia mengaku, sampai saat ini pihaknya telah melakukan pengiriman sekitar 8.000 sampai 10.000 barang selama periode Ramadan. “Kalau bulan-bulan biasa paling ngirim 6.000 barang. Ada pula orang mengirim ke daerah Kalimantan, Sulawesi,  daerah di Jawa Timur dan Jakarta,” katanya.
Selain karena bulan Ramadan, melnjaknya pengiriman lebih ada faktor eksternal yakni lokasi kantor berdekatan dengan pusat grosir Pasar Turi dan PGS yang hanya berjarak kurang lebih 4-5 km saja, dimana banyak orang luar Surabaya yang memesan barang secara grosir di PGS, Dupak Grosir, dan Pasar Turi. Sekitar 80 persen dari pengiriman, berupa pakaian.
Pada bulan Ramadan kendala yang dihadapi adalah pengurangan kuota pengiriman dari sebuah maskapai. Karena perusahaannya menumpang kargo pada pesawat-pesawat untuk mengirimkan barang.
Sementara itu di Gerai Tiki 174,  Rungkut Industri, omzet pengiriman barang selama periode Ramadhan bisa mencapai Rp 150 juta, atau pada bulan-bulan biasa omzet sebesar Rp 75 juta. Untuk pengiriman barang per harinya, gerai 174 bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 4 juta, tetapi kala Ramadhan tiba, omzet dapat melonjak 50 persen menjadi Rp 6 juta dalam sehari.  “Kenaikan harga tidak ada. Kebanyakan orang kirim parsel atau kartu ucapan ke luar kota,” kata pengelola gerai Tiki 174,Alviansyah. [wil]

Rate this article!
Tags: