One on One Meeting, Ferrari Siap Berinvestasi di Jatim

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo bersama delegasi saat melakukan pertemuan One on One Meeting di JW Marriot Hotel, London, Inggris.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo bersama delegasi saat melakukan pertemuan One on One Meeting di JW Marriot Hotel, London, Inggris.

Pemprov, Bhirawa
Perusahaan mobil balap dan sport asal Italia Ferrari siap berinvestasi di Jatim. Kepastian itu disampaikan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo usai One on One Meeting di JW Marriot Hotel, London, Inggris. Perusahan yang bermarkas di Italia itu membutuhkan 2.000 hektare lahan untuk investasi tersebut.
“Sudah oke (Ferrari berinvestasi di Jatim ,red). Tinggal kita menunggu di Surabaya. Untuk lahan 1.000 hektare rencananya disiapkan di Sidoarjo. Kemudian nanti ada pengembangan lagi membutuhkan lahan 1.000 hektare lagi sudah kita siapkan juga,” kata Gubernur Soekarwo, berdasarkan rilis yang diterima Bhirawa, Minggu (30/10).
Sedangkan kepastian berapa nilai investasi yang akan ditanamkan oleh Ferrari di Jatim, Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Soekarwo masih belum memastikannya. Begitu pula dengan bidang investasi apa yang akan digarap Ferrari nanti. “Kita tinggal tunggu di Surabaya,” jelasnya.
Lebih jauh Pakde Karwo menjelaskan, lawatan ke London ini sama dengan yang dilakukan di Jepang. Provinsi Jatim sebagai provinsi industri harus berpikir global dan berdaya saing. Kata Pakde Karwo, berdasarkan data Asia Kompetitifness, Jatim masuk nomer dua setelah DKI Jakarta.
“Tapi bukan itu saja, sebetulnya kompetisi kita di perbaikan infrastrukutr, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pelayanan publik. Ini terus kita kompetisikan dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea bahkan dengan India. Rencananya pada 24-25 November mendatang akan kita paparkan di Li Kuan Yu Institut di Singapura,” katanya.
Langkah Pemprov Jatim melakukan presentasi di hadapan pengusaha Inggris ini sangat tepat. Menurut Pakde Karwo, saat ini Inggris sedang mencari mitra atau pasar baru untuk recoveri ekonomi setelah keputusan Brexit.
“Ini mungkin salah satu solusi karena Brexit. Mereka mencari pasar baru untuk recoveri ekonomi,” jelasnya. Sejumlah pengusaha Inggris yang turut serta dalam One on One Metting  diantaranya perusahaan di bidang investasi kapal (Ship Building dan Ship Yact). Dari enam perusahaan yang dijadwalkan mengikuti One on One Metting dihadiri empat perusahaan. Dua perusahaan tidak bisa hadir karena Vice President-nya berada di luar negeri.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut mempersilahkan para pebisnis Inggris untuk melakukan bisnis di Surabaya. Risma mengatakan, Surabaya merupakan kota terbesar kedua yang ramah yang salah satu menjadi pembicara dalam kegiatan ini mempersilahkan para pebisnis Inggris untuk melakukan bisnis di Surabaya, kota terbesar kedua yang ramah untuk bisnis dan ramah lingkungan. “Tidak ada banjir di Surabaya, karena kita memiliki hutan mangrove yang terkelola dengan baik,” katanya.
Risma memaparkan bagaimna mudah melakukan perizinan di Surabaya. Semua perizinan terkoneksi secara digital melalui Surabaya Single Window (SSW). Dalam pengurusan izin menggunakan SSW dapat selesai secara cepat dan tepat. “Ini bagian dari pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya,” ujar Wali Kota Perempuan dua periode ini.
Kegiatan bisnis forum di London ini merupakan rangkaian kegiatan promosi TTI Gubernur Jatim di Jepang dan Inggris guna menarik lebih banyak investasi asing ke Jstim ditengah situasi ekonomi dunia yang belum bagus, terutama bagi para pengusaha yang mengurus izin prinsip, tetapi belum merealisasikannya.
Pengusaha peserta kegiatan forum bisnis ini sebanyak 50 orang dari dari berbagai bidang bisnis. Seperti infrastruktur yaitu road, bandara, kawasan industri, pengolahan limbah B3, smart city, maritim, serta industri pariwisata dan pendukungnya seperti hotel, resto, coffee shop. [iib]

Tags: