Onthel, Jasa Pengiriman Barang Sekaligus Start Up Ramah Lingkungan

Memanfaatkan sepeda Onthel untuk jasa pengiriman barang sekaligus terapkan ramah lingkungan.

Surabaya, Bhirawa
Jasa layanan pengiriman barang ramah lingkungan atau Eco Friendly Delivery Service digagas Universitas Surabaya (Ubaya) dengan menggunakan sepeda Onthel. Cukup mengisi identitas diri, memasukkan alamat pengambilan dan tujuan pengambilan barang masyarakat bisa menikmati jasa Onthel yang dibuat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (MAPAUS) ini.
Menurut Rektor Ubaya, Benny Lianto, Start up Onthel merupakan gerakan wirausaha dan inovasi ini langkah dalam membantu para mahasiswa di masa pandemi yang mengalami kesulitan secara financial. Diharapkan, melalui gerakan ini mahasiswa bisa mempunyai penghasilan tambahan secara mandiri.
“Ide tercetusnya gerakan ini bermula di masa pandemi ini masyarakat makin banyak bersepeda. Di samping itu, belum ada jasa transportasi pengiriman sepeda yang terstruktur. Maka pihaknya menginisiasi gerakan ini,” ungkap dia.
Melalui gerakan kewirausahaan dan inovasi di kalangan mahasiswa ini pihaknya ingin membangun spirit entrepeneur agar bisa mandiri. Ditambahkan Benny, hadirnya aplikasi Onthel merupakan inovasi pertama mahasiswa dalam menyediakan jasa pengiriman barang.
“Start Up Onthel menjadi solusi praktis pengiriman barang atau dokumen customer dengan bantuan jasa mahasiswa Ubaya sebagai cyclist kepada masyarakat. Gerakan ini juga mengampanyekan pola hidup sehat dan peduli lingkungan kepada masyarakat dengan bersepeda. Kegiatan ini juga salah satu bukti persiapan Ubaya menjadi kontributor inovasi startup di Jawa Timur,” jabarnya.
Tak hanya itu, melalui Start up Onthel ia juga berniat memberikan gambaran dan praktik secara langsung mengenai kegiatan kewirausahaan dan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat.
Untuk uji coba awal ini, pihaknya menggratiskan biaya jasa layanan pengiriman selama dua minggu. Atau masyarakat yang menggunakan jasa Onthel bisa melakukan pembayaran dengan sampah plastik. Ia juga menyediakan 10 sepeda Onthel.
“Kita membatasi radius pengantaran hingga 15 km dan hanya melayani pengiriman jasa dalam Kota (Surabaya),” kata dia.
CEO Onthel, Bryan Julio Themy menambahkan, start up aplikasi Onthel akan dikelola secara langsung oleh mahasiswa Ubaya secara bergantian. Masyarakat cukup melakukan pemesanan jasa pengiriman antar barang seperti transportasi online motor atau mobil.
“Langkah pertama, user atau customer harus mengunduh aplikasi pada Play Store. Kemudian mengisi identitas diri untuk masuk pada tampilan utama aplikasi,” kata dia.
Setelah itu, user atau customer dapat memasukkan alamat pengambilan dan alamat tujuan pengantaran barang. Berikutnya pilih tanggal dan waktu pengambilan barang. Jika semua sudah terisi lengkap maka akan muncul berapa jauh jarak yang ditempuh dan biaya pengiriman barang.
“Jika mau memesan pastikan pesan pengantaran barang satu hari sebelumnya menggunakan aplikasi. Nantinya kami akan mencarikan cyclist untuk mengambil dan mengantarkan barang ke tempat tujuan. Harga pada aplikasi ditentukan oleh seberapa jauh jarak yang nantinya ditempuh,” jelas mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya.
Mahasiswa Ubaya yang ingin bergabung dan tertarik menjadi cyclist bisa mendaftarkan diri secara langsung ke UKM MAPAUS. Mereka yang sudah mendaftar dan tergabung akan mendapat atribut yang digunakan ketika bertugas menjadi cyclist berupa jaket, helm, dan tas. Selain itu, mahasiswa yang tidak memiliki sepeda sendiri dapat menggunakan sepeda yang telah disediakan oleh kampus.
“Soft launching Onthel ini membangun semangat anak milenial agar sama dengan semangat pahlawan atau pejuang terdahulu. Hanya saja anak milenial ingin berjuang mengampanyekan pola hidup sehat dan cinta lingkungan, dengan bersepeda untuk mengurangi emisi gas yang ada di kota Surabaya,” ungkap Bryan.
Ketua Mahasiswa Pecinta Alam yang juga mahasiswa semester VII Ubaya Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika ini menambahkan, untuk ukuran barang pihaknya membatasi hingga 60 cm dengan berat maksimal 5kg.
“Pengembangan ke depan kami koordinasi dengan dosen missal di bidang aplikasi kita akan buat lebih keren. Kami juga akan tambahkan keranjang untuk barang – barang,” ujarnya.
Lebih lanjut, setelah masa promo nantinya masyarakat yang menggunakan layanan Onthel akan dikenai tarif Rp3 ribu. Dengan nominal itu, Bryan mengakui jika hal itu untuk mendukung dan membantu mahasiswa terdampak Covid 19. Tetapi, untuk uji coba ini sistem pemgiriman masih pre-order. ”Jadi H-1 diambil cyclist. Baru besoknya bisa dikirim,” pungkasnya. [ina]

Tags: