OP Beras Tak Diminati Warga Kab.Mojokerto

Situasi OP beras yang kurang diminati warga di Pasar Mojosari, Senin (2/3) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Situasi OP beras yang kurang diminati warga di Pasar Mojosari, Senin (2/3) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Operasi Pasar (OP) beras murah yang digelar Perum Bulog dan Disperindag Kab Mojokerto ternyata kurang diminati masyarakat. OP yang digelar di Pasar Legi dan Pasar Niaga Kec Mojosari, Senin (2/3) pagi kemarin tak banyak didatangi warga masyarakat hingga selesainya kegiatan. Diduga, sepinya peminat OP beras karena kualitas beras yang dijual tidak baik.
Dari pantauan di dua pasar kemarin, OP yang digelar mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB ini tak banyak mendapat respon warga. Padahal, saat itu Bulog menyiapkan beras sebanyak 2 ton dengan harga hanya Rp7.200 per kilogram.
Warga sebenarnya sudah ada yang datang hendak membeli. Namun mereka kembali lagi setelah mengetahui beras yang akan dibeli tak sesuai harapan. ”Berasnya jelek, kuning dan meniran,” kata Salianah, salah seorang calon pembeli.
Menurut ibu muda ini, kualitas beras OP sama dengan beras Raskin yang dijual Rp1.600 per kilogram. ”Kalau kualitasnya seperti ini dijual dengan harga Rp7.200 per kilogram itu kemahalan. Karena biasanya saya beli dipasar sini hanya Rp5 ribu per kilo,” katanya.
Terpisah, Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) II Surabaya Selatan, Budi Ganesh Siantara tak menampik jika beras yang dijual dalam OP kualitasnya kurang baik. Ini lantaran, Bulog hanya menjual beras kualitas medium. ”Ini kan beras stok pemerintah kelas medium, jadi kualitasnya masih jauh jika dibandingkan dengan beras jenis premium yang dijual di pasaran,” ujarnya sembari berjanji akan segera melakukan evalusi.
Hal serupa juga dikatakan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kab Mojokerto, Musta’in. Ia juga mengakui jika OP pertama hasilnya masih jauh dari harapan. Sebab, jika dilihat dari minat beli masyarakat, jumlahnya masih minim. ”Di pasar raya, beras hanya terjual sebanyak 700 kilo saja, sedang di pasar niaga terjual 610 kilo,” tandasnya.
Musta’in juga menjelaskan jika OP ini digelar untuk meringankan beban warga akibat naiknya harga beras dipasaran. Diharapkan, dari OP ini warga terbantu, dan tak lagi mengeluh dengan mahalnya bahan pangan ini. ”Kalau memang warga masih belum merespon dengan baik, maka kita akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Perum Bulog, agar OP ini benar-benar diminati dan membawa manfaat positif bagi warga,” tukasnya.
Penyaluran Raskin di Gresik Terbaik se Jatim
Sementara itu, penyaluran Beras untuk warga Miskin (Raskin) di Kab Gresik terbaik se Jatim. Bahkan, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memuji keberhasilan Pemkab Gresik atas keberhasilannya menyalurkan Raskin. Selain kualitasnya bagus, penyalurannya juga tepat waktu.
Hal ini disampaikan Khofifah saat memberikan sambutan pada penyerahan Raskin tahun 2015 di Kel Bedilan, Kab Gresik, Senin (2/3). Pada kesempatan itu Khofifah secara simbolis ikut membagikan Raskin kepada sejumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM). Namun, sebelum membagikan kepada RTSPM, Khofifah membuka kemasan Raskin yang akan dibagikan.
Khofifah memuji penyaluran Raskin di Gresik yang tepat waktu, tepat jumlah serta tepat sasaran dan sudah mencapai 100%. ”Dibanding rata-rata penyaluran Raskin di Jatim yang hanya 46% dan nasional yang hanya 45%, Gresik adalah yang terbaik karena sudah menyalurkan Raskin 100%,” katanya memuji.
Karena ketepatan Pemkab Gresik menyalurkan Raskin itu, serta dampak Operasi Pasar (OP) beras oleh Bulog, maka kenaikan beras di Gresik hanya sekitar Rp500 sampai Rp600. ”Penyaluran Raskin kepada 77.75 RTSPM serta OP memang sangat berpengaruh terhadap kestabilan harga beras di Gresik,” ujar Khofifah.
Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Mohammad Qosim menyatakan, kenaikan harga beras di Gresik tak terlalu mencolok. ”Kini produksi beras di Gresik mencapai 279 ribu ton per tahun, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar 125 ribu ton per tahun. Masih ada sisa kelebihan produksi yaitu 244 ribu ton,” Jelas Qosim.
Sementara Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono yang menyertai kunjungan Menteri Sosial di Kab Gresik menyatakan, rasa terima kasih kepada Pemkab Gresik yang telah melaksanakan penyaluran Raskin dengan baik dan sudah mencapai 100%. Rasa terima kasih Witono juga disampaikan kepada Pemkab Gresik yang telah memproduksi beras melebihi kebutuhan, sehingga bisa dialihkan kepada kabupaten lain. [kar.eri]

Tags: