OP Bulog Jatim Jamin Penuhi Harapan Komisi Vl DPR RI

op beras di jatimSurabaya, Bhirawa
Bulog Jatim tak mau kecolongan seperti yang terjadi pada provinsi lain selama Operasi Pasar (OP). Misalnya beras medium yang diedarkan tak sesuai yang ditentukan misalnya kualitasnya buruk, banyak kutu dan lain sebagainya. Untuk menghindari itu semua maka selama OP, Bulog Jatim telah membentuk Satgas khusus bertujuan, mutu beras terjamin dan beras sampai pada masyarakat yang betul betul memerlukan.
”Ini sangat kami jamin benar,” ungkap Ka Bulog Jatim, Witono yang dijumpai di sela sela Inspeksi Mendadak (Sidak) anggota DPR RI Komisi Vl, Bambang Harjo, kemarin di Kantor Bulog Jatim Surabaya.
OP di Jatim dilakukan sejak Rabu (25/2) lalu, Pemprov Jatim bersama Bulog Jatim menstabilkan harga beras yang dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan harga. OP mendapat perhatian dan apresiasi dari Komisi VI DPR RI, sehingga melakukan Sidak di Kantor Bulog Jatim.
”Kami sengaja melakukan Sidak OP beras Bulog Jatim ini untuk memantau distribusi beras Bulog ke masyarakat. Terutama beras medium untuk masyarakat menengah ke bawah kualitasnya harus betul-betul layak. Setelah kami cek ternyata tak ada keluhan masyarakat. Kondisinya cukup baik untuk beras kelas medium,” ungkap arek Suroboyo yang juga Dirut PT Dharma Lautan Utama itu.
Politisi Gerindra Dapil I Jatim itu juga meminta OP bisa menjangkau seluruh masyarakat Jatim, khususnya Surabaya dan Sidoarjo. Namun ia menyarankan agar kemasan beras medium yang dijual paket 5 kg bisa diberikan alternatif kemasan lebih kecil 2,5 kg. ”Banyak masyarakat kita yang uangnya terbatas. Bahkan ada yang mampu beli hanya 1 kg seperti tukang becak, tukang bangunan, kalau bisa ada juga kemasan 2,5 kg juga,” ujarnya.
Sehingga masyarakat menengah kebawah yang gajinya tak rutin benar-benar bisa menjangkau beras OP yang dijual seharga Rp7.300 per kg itu. ”Saya pikir Bulog Jatim ini sudah dapat banyak penghargaan jadi harus bisa buat kreativitas lebih banyak lagi untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono menuturkan, selama OP berjalan tiga hari sejak Rabu hingga kini telah menjaul beras medium sebanyak 161 ton. Rinciannya, pada hari pertama dan kedua sukses menjual 71 ton dan juga disiapkan 90 ton untuk dijual tidak hanya di pasar tradisonal tapi juga mobile hingga ke wilayah perkampungan dan rumah susun.
Untuk gula pasir Bulog menjual dengan harga Rp9.300 per kg atau lebih murah dari harga pasar Rp10 ribu per kg. Penyediaan gula pasir itu kerjasama dengan PT RNI. Sedangkan minyak goreng Bulog menjual Rp11 ribu per botol atau lebih murah dari harga di pasar yakni Rp12 ribu per botol.n [ma]

Tags: