OP Kota Batu Tak Mampu Tekan Harga Sembako

Operasi PasarKota Batu, Bhirawa
Operasi Pasar (OP) yang digelar  sejak 16 Juni di Kota Batu ternyata belum mampu menekan harga Sembako di pasaran. Pasalnya, jatah sembako dalam OP tersebut tidak mampu terserap maksimal.
Ada empat macam sambako yang disediakan, yakni beras, tepung terigu, minyak goreng, dan gula. Setiap hari Kota Batu mendapat jatah 750 kg beras, 750 kg gula, 500 kg tepung terigu, dan 600 liter minyak goreng.
Sembako tersebut, lanjutnya, dijual di Pasar Besar Batu dan Pasar Genteng.
“Tidak semua jatah OP mampu diserap masyarakat, padahal harganya di bawah harga pasar,” tutur Kepala Diskoperindag dan UKM, Choirul Syarif Tartilla kepada Bhirawa, Selasa (23/6).
Lebih lanjut dikatakan, selain belum terserap semua, ada sejumlah pedagang kecil yang ikut-ikutan memborong jatah OP untuk dijual lagi secara eceran. Sehingga harga sembako di pasaran sampai saat ini belum juga turun.
“Pedagang kecil, yaitu kios-kios eceran dilarang ikut memborong untuk dijual lagi. Sebab aksi borong tidak sesuai dengan tujuan OP,” terang Chairul.
Ditambahkan, petugas OP harus hati-hati dalam melayani masyarakat yang membeli. Pembelian sembako OP harus dibatasi karena bisa jadi akan dijual ulang.
Bagikan 2.330 Sembako Gratis
Selain menggelar OP sembako, sebanyak 2.330 paket sembako juga akan dibagikan secara gratis untuk warga miskin.
Rencananya, sembako tersebut diberikan di sela-sela acara Safari Ramadhan. Setiap orang mendapatkan satu paket, terdiri dari  5 kg beras, 2 kg gula dan 1 liter minyak goreng.
“Penerima sembako didasarkan pada database dari Dinsosnaker. Tujuannya untuk meringankan beban warga yang kurang beruntung tersebut akibat terimbas kenaikan harga sembako.
Sebab, harga bahan baku di pasar naik drastis. Bagi warga yang ekonominya baik, mungkin bisa menjangkau, namun warga kurang mampu dipastikan kesulitan.
“Program ini tiap tahun dilangsungkan Pemkot Batu, sesuai saran Pak Wali,” tandasnya. [sup]

Tags: