OP Pemprov, Beras dan Migor Laris Manis

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pelaksanaan operasi pasar (OP) yang digelar Pemprov Jatim sejak 16 Juni lalu berjalan lancar. Ada dua komiditi bahan pokok yang menjadi primadona dan yang paling laris manis yaitu beras dan minyak goreng (migor).
“Selama 20 hari pertama pelaksanaan OP hingga 5 Juli, beras kualitas premium yang laku terjual sebanyak 472.511 kilogram dan minyak goreng sebanyak 508.240 liter. Dua komoditi ini yang banyak laku disusul gula dan tepung terigu,” kata Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Witono, dikonfirmasi, Senin (6/7).
Untuk komoditi gula yang terjual dalam waktu yang sama yakni sebanyak 101.359 kg dan tepung terigu sebanyak 58.282 kg. Komoditi lain yakni telur hanya terjual 652 kg, bawang merah 195 kg, dan terendah yakni cabai hanya 20 kg.
Dalam pelaksanaan OP, Bulog menyebar di 78 titik pasar strategis di seluruh Jatim. Dari seluruh titik, terbanyak di Surabaya, yakni empat titik. Bahkan, pelaksanaannya juga lebih panjang. Jika OP tahun lalu digelar sejak pagi pukul 06.00-12.00 WIB, kini OP dilaksanakan lebih lama hingga pukul 16.00 WIB.
“Saya sudah instruksikan seluruh Subdivre Bulog di Jatim untuk menggelar OP hingga sore sesuai jam kerja pegawai. Kami sebagai abdi negara harus bekerja total untuk melayani masyarakat mulai pagi hingga sore sesuai jam kerja,” tegasnya.
Untuk lebih mengoptimalkan stabilisasi harga, OP tak hanya dilakukan di pasar. Namun juga akan dilakukan mobile (berkeliling). “Tak Cuma di pasar tapi juga mobile di kantong-kantong keramaian masyarakat. Ini perlu agar seluruh masyarakat Jatim bisa merasakan sembako murah yang disubsidi dari APBD Pemprov Jatim,” ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, pelaksanaan OP juga akan diupayakan menyetuh luar pulau seperti di Pulau Kangean wilayah Madura. Dalam pelaksanaan OP, Bulog juga bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim serta PT JNU (Jatim Nusa Utama).
Untuk menyediakan logistik beras OP menggunakan stok beras premium milik Bulog Jatim. Untuk gula pasir kerjasamadengan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui PG Kebon Agung, komoditi tepung kerjasama dengan PT Bogasari, dan minyak goreng dari pihak swasta dengan label Bulogmart.
Ia pun menegaskan jika stok untuk OP sangat cukup. “Kami menegaskan bagi para spekulan pasar yang biasa memainkan harga kebutuhan pokok untuk tidak main-main saat Ramadan dan Lebaran. OP ini akan menjual harga kebutuhan pokok lebih murah dari harga pasar karena disubsidi Pemprov Jatim,” tegasnya.
Adapun subsidi yang diberikan Pemprov Jatim dari dana APBD yakni untuk komoditi beras premium sebesar Rp1.250 per kg. Tidak batasi jumlah. Gula pasir disubsidi Rp1.000 per kg, terigu Rp500 per kg, dan minyak goreng Rp1.250 per liter. [iib]

Tags: