OP Tanjung Perak Refreah Pengoperasian Inaportnet

op-tanjung-perak-refreah-pengoperasian-inaportnetSurabaya,Bhirawa
Pemberlakuan sistem aplikasi dokumen kapal dengan mengunakan teknologi berbasis internet ‘Inaportnet’ di pelabuhan Tanjung Perak nampaknya masih sulit diterapkan saat ini. Pasalnya, sebagian besar pelayaran merasakan ketidaksempurnaannya yang berdampak terjadinyaantrian kapal makin panjang pasca dilaunching satu bulan lalu.
Salah satu pelaku usaha pelayaran, Lukman LadjJoni ketika ditemui di kantornya Jumat (16/12 ) mwmbwnarkann perlu adanya revisi ulang terhadap produk aturan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan sistem inaportnet yang seharusnya dilaksanakan secara online bilamana peralatan bagus dan didukung dengan SDM yang memadahi sehingga sistem itu bisa dijalankan.
“Jangan kondisi masih setengah-setengah sudah dijalankan sehingga banyak menemui kendala. Dimanapun yang dinamakan launching itu sempurna baru dijalankan, namun yang terjadi masih belum sempurna sudah dibesar-besarkan,” ujar La djoni .
Sistem pelayanan kepelabuhanan dengan mengunakan aplikasi inaportnet yang digadang-gadang akan memberi kemudahan bagi kapal yang hendak melakukan kegiatan bongkar muat di Tanjung Perak itu nampaknya tak berjalan mulus seperti yang diharapkankarena masih menyisahkan masalah yang dihadapi pihak pelayaran.
“Sebenarnya harus ada introspeksi dari semua pihak agar tidak saling menyalahkan sehingga teknologi berbasis komputer itu bisa berjalan sempurna jangan seperti dipaksakan karena keadaan yang seakan mengatakan harus diterapkan tanpa melihat faktor-faktor lain yang ada dilapangan,” jelas La Joni.
Senada, salah satu dinas luar, Udin mengatakan bahwa dalam dua hari ini mulai, Kamis sampai Jum’at (1-2/12/2016) diselenggarakan refresh terkait operasional penggunaan inaportnet oleh Dirjen Perhubungan Laut (Dirjenhubla) yang diikuti perwakilan perusahaan pelayaran di Hotel Horison Surabaya.
“Agenda kegiatan yang diadakan Dirjenhubla bersama Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak untuk merefresh pengoperasian sistem inaportnet yang selama ini dirasa kurang bisa berjalan seperti yang diharapkan,” katanya, Sabtu (3/12/2016).
Sementara itu, Ketua DPC INSA Suarabaya terpilih masa bhakti 2017-2020 dua hari lalu, Stenvens H Lesawengen mengatakan akan menghadap kepala OP tanjung Perak untuk membicarakan perihal sistem inaportnet yang memberi dampak buruk bagi antrian kapal di tanjung Perak sebagai target kerja jangka pendeknya.
“Saya akan menghadap kepala OP untuk membicarakan inaportnet agar bisa beradaptasi sekira tiga bulan kedepan untuk penyempurnaan sebelum manual ditinggalkan,” tegas Stenvens.
Sedang Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Dody Triwahyudi saat dikonfirmasi etitikkomapost.com enggan mengomentari.
Dari kegiatan pemahaman pengoperasian inaportnet yang diadakan di Hotel Horison Surabaya, 1-2/12/2016 yang diikuti seluruh perwakilan perusahaan pelayaran ditengarai aplikasi yang telah di launching sebulan lalu oleh Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, Chandra Irawan, Kamis (3/11/2016) itu tidak berjalan dengan baik, hal itu karena minimnya sosialisasi dan terkesan dipaksakan harus cepat beroperasi. [ma]
Teks Foto,: Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, Chandra Irawan saat pukul gong tanda dimulai pemakaian aplikasi Inaportnet,

Tags: