OPD Jangan Ego Sektoral dalam Menyusun Perencanaan

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari (kanan) didampingi Sekdakot Harlistyati dan Plt Kepala Bappeko, Ruby Hartoyo dalam Bimtek Penyusunan Rencana Pogram Pembangunan Daerah. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Warning diberikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, ketika menyampaikan pengarahan pada Bimtek Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah. Dalam helatan yang digelar di Hotel Raden Wijaya Mojokerto itu, Ning Ita sapaan akrab Wali Kota yang baru dilantik Gubernur Jatim itu mengingatkan kepada OPD, agar tidak ego sektoral dalam menyusun perencanaan program kerja .
”Perencanaan harus terintegrasi, tidak boleh ego sektoral, supaya dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak berbenturan antar OPD satu dengan OPD lainnya,” pesan Ning Ita.
Dalam menyampaikan pengarahannya itu, Wali Kota Ika Puspitadati didampingi Sekretaris Daerah Kota Mojoketo, Harlistyati dan Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo.
Ning Ita juga menyampaikan bahwa program kerja yang harus dikerjakan merupakan terjemahan visi dan misinya periode 2018 – 2023 yang diawali dari proses penyusunan RPJMD,
”Harus disusun sebaik mungkin dengan mengikuti aturan-aturan yang ada di bawah bimbingan para tenaga ahli, dengan bimbingan teknis kita dapat menterjemahkan secara arif apa yang menjadi visi, misi dan agenda kepala daerah kedalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan yang semua itu merespon kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat,” ungkap Ning Ita.
Banyak aspirasi dari masyarakat yang diserapnya selama masa kampanye bersama Wakil Wali kota Acmad Rizal Zakaria, lanjut Ning Ita, dan saat ini telah tertuang dalam visi misi Kota Mojokerto dan menjadi acuan bersama dalam mengelola pemerintahan di Kota Mojokerto.
”Seluruh OPD harus mampu menjabarkan visi dan misi itu, mensinergikan kebijakan pemerintah dan aspirasi masyarakat,” lanjut Ning Ita.
Menurut Ning Ita, ada tiga hal mendasar yang perlu dalam menyusun RPJM yaitu, pertama kemana daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang akan dicapai dalam lima tahun yang akan datang. Kedua bagaimana cara mencapai apa tujuan, dan ketiga langkah strategis apa yang perlu kita lakukan agar bisa mencapai tujuan.
Terkait tentang pengembangan daerah Ning Ita menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemerataan pembangunan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto.
”Konsentrasi kita membangun di wilayah barat supaya ada pemerataan di seluruh wilayah Kota mojokerto yang hanya seluas 20,217 km2,” jelas Ning Ita.
Ning Ita juga meyakinkan, pemerataan pembangunan di wilayah Kota Mojokerto akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan lima tahun kedepan.
Menyinggung isu strategis, hal yang menjadi atensi Ning Ita, diantaranya penyelesaian persoalan banjir, kedua, tentang birokrasi terutama pengisian jabatan yang kosong, menggerakkan IKM untuk meningkatkan PAD dan mengurangi angka pengangguran di Kota Mojokerto, serta menggali potensi pariwisata Kota Mojokerto. [kar]

Tags: