Open House Balai Yasa Kereta Api Resmi Dibuka untuk Kali Pertama bagi Masyarakat

Direktur Pengelolaan Sarana KAI, Eko Purwanto (tengah) menekan tanda dibukanya Open House Balai Yasa Surabaya Gubeng, yang didampingi EVP Daop 8 Surabaya Heri Siswanto (kiri) dan General Manager Balai Yasa Surabaya Gubeng Dominicus (kanan).

Surabaya, Bhirawa.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi membuka Open House Balai Yasa Kereta Api untuk pertama kalinya bagi masyarakat. Open House ini diselenggarakan di tiga Balai Yasa selama tiga hari di setiap Balai Yasa. Pembukaan Open House di Balai Yasa Yogyakarta dilakukan pada Jumat (23/9) lalu, di Balai Yasa Surabaya Gubeng pada Minggu (25/9) dan di Balai Yasa Manggarai pada Senin (26/9).

Direktur Pengelolaan Sarana KAI, Eko Purwanto mengungkapkan, Open House Balai Yasa ini merupakan inovasi KAI untuk membuka diri. KAI ingin masyarakat bisa melihat bagaimana dapur kereta api, tempat dimana KAI merawat seluruh sarana kereta api, baik lokomotif, kereta, KRD, KRDI, maupun KRL. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari HUT ke-77 KAI yang jatuh pada 28 September dengan tema Bangkit Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik.

“KAI membuka Open House di 3 Balai Yasa yang masing-masing memiliki ciri khas yang dapat terlihat kalau kita menyaksikan sendiri. Open House ini diharapkan dapat memberikan value bagi pendidikan, pemerhati, dan masyarakat secara keseluruhan,” terangnya, Minggu (25/9).

Pada penyelenggaraan Open House Balai Yasa tersebut, KAI juga menyediakan stan-stan UMKM untuk turut berpartisipasi menjajakan berbagai produknya. Sehingga, kegiatan ini tak hanya bernilai untuk edukasi tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Untuk itu KAI mengimbau kepada seluruh pengunjung Open House Balai Yasa untuk mematuhi prosedur yang berlaku seperti menggunakan atribut safety yang telah KAI sediakan dan tidak menginjakkan kaki di area terlarang. Hal ini agar keselamatan pengunjung dalam kegiatan Open House Balai Yasa tetap terjaga.

Balai Yasa adalah bengkel kereta api yang difungsikan untuk melakukan perawatan besar sarana perkeretaapian periode 2 tahunan dan 4 tahunan dengan tingkat kesulitan kompleks. Sarana yang dimaksud yaitu lokomotif, kereta penumpang, gerbong barang, dan fasilitas-fasilitas sarana lainnya. Sedangkan untuk perawatan rutin seperti harian, 6 bulanan, dan 1 tahunan dengan tingkat kerusakan sarana ringan dilakukan di Depo.

Adapun Balai Yasa Surabaya Gubeng dibangun pada 1879 dan memiliki luas 10 hektar. Balai Yasa Surabaya Gubeng berfungsi untuk memelihara sarana berupa kereta dan kereta pembangkit. Produk terbaru yang dipamerkan pada Open House di Balai Yasa Surabaya Gubeng yaitu Kereta Panoramic yang akan segera KAI operasikan.

KAI terus mengoptimalkan Balai Yasa agar dapat menunjang perjalanan kereta api yang selamat, nyaman, dan tepat waktu. Keandalan sarana merupakan salah satu faktor kunci dalam mencapai ketepatan waktu perjalanan kereta api. Saat ini, ketepatan waktu kereta api angkutan penumpang mencapai 99,6 persen.

“Ke depan, KAI akan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Perekonomian untuk dapat memberikan value lebih Balai Yasa kepada masyarakat. Sehingga fungsi Balai Yasa tidak hanya sebatas merawat sarana kereta api, tetapi juga sebagai wahana pendidikan dan menghidupkan perekonomian,” pungkas Eko Purwanto.[riq.ca]

Tags: