Operasi Pasar Pangan

Petugas Bulog Sub Divre Bojonegoro saat menggelar operasi pasar di kompleks Pasar kota Bojonegoro.

Menjelang akhir tahun, harga kebutuhan “bahan dapur” terasa biasa melonjak. Sekaligus seiring ekstremitas iklim. Spekaulasi pedagang besar bagai memperoleh pembenaran. Tetapi pemerintah daerah (propinsi serta kabupaten dan kota) telah meng-antisipasi ke-liar-an kenaikan harga, mencegah inflasi. Sudah banyak Pemda melaksanakan operasi pasar, menjual Sembako (sembilan bahan pokok) dengan harga “miring.” Selalu diserbu dengan antrean panjang. Operasi pasar hanya berlangsung sekitar 3 jam.

Misalnya, pemprop Jawa Timur menyediakan anggaran sebesar Rp 20 milyar, khusus untuk subsidi ongkos angkut Sembako. Yakni, dari sentra produksi (dan Gudang Bulog) ke area operasi pasar. Penyelenggaraan operasi pasar Pemprop diselenggarakan di 25 pasar, tersebar di 18 kabupaten dan kota, sesuai rekomendasi BPS (Badan Pusat Statistik). Terutama di kota-kota besar (Madiun, Probolinggo, Jember, dan Pamekasan), yang biasa mengalami IHK (Indeks Harga Konsumen) cukup tinggi. Serta Surabaya yang tidak memiliki sentra basis pangan.

TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) terus bergerak, seiring spekulasi harga kebutuhan pokok jelang akhir tahun. Inflasi bulan November, tercatat sama dengan Oktober 2022. Inflasi IHK hanya turun 0,09%. Secara tahunan tercatat sebesar 5,42%. Tetapi pada pekan kedua Desember, sudah tercatat kenaikan inflasi IHK sebesar 0,37%. Penyokong inflasi masih dipimpin kenaikan harga telur ayam, tomat, dan daging ayam. Disusul harga minyak goreng yang turut naik (padahal baru 2 bulan di-stabil-kan pemerintah).

Seluruh kenaikan harga “bahan dapur” disebabkan cuaca. Serta bencana hidro-meteorologi, banjir dan longsor. Hujan deras seiring ekstremitas cuaca semakin sering mengguyur. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) telah meng-informasi-kan cuaca ekstrem di darat, laut, dan udara. Hujan intensitas tinggi (20% – 70% melebihi kebiasaan), serta gelombang tinggi niscaya akan menghambat mobilitas seluruh moda transportasi.

Hujan telah menyebabkan banjir menggenangi jalan, perkumiman, sampai ladang aneka tanaman. Ketidak-mampuan lingkungan menghadapi hujan, telah menimbulkan multiplier-effect. Perekonomian seluruh sektor akan terdampak. Kenaikan harga kebutuhan dapur bisa dimaklumi sebagai siklus alamiah, yang mempengaruhi prinsip dagang supply and demand. Termasuk harga aneka sayur mulai merambat naik. Ikan (hasil tangkapan nelayan) juga mulai langka, karena banyak nelayan tidak bisa melaut. Harga ikan turut naik pula.

Spekulasi harga terasa sebulan (mulai pertengahan November). Seluruh komoditas, termasuk di luar sembako, kompak naik bersama. Tak terkecuali harga beras, dan daging sapi kembali melejit. Sampai akhir November, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) nasional mencatat kenaikan harga kebutuhan dapur. Rata-rata harga telur ayam ras di pasar modern mencapai Rp 32 ribu per-kg. Di pasar tradisional di Surabaya mencapai Rp 29 ribu per-kilogram. Sedangkan harga beras di seluruh pasar tradisional telah melebihi HPP Beras untuk pengadaan Bulog sebesar Rp 8.800,- per-kilogram.

Namun pemerintah wajib mengendalikan harga tidak “meliar” menekan perekonomian rumahtangga. Sektor usaha mikro dan ultra-mikro (UMUM) juga terdampak cuaca ekstrem. Kenaikan harga pada tingkat agen besar, menjadi “petaka” kalangan usaha ultra-mikro. Omzet merosot, karena konsumen (rumahtangga) sesama usaha ultra-mikro mengurangi pembelian. Maka diharapkan pemerintah melindungi usaha mikro, dan ultra-mikro (UMUM). Serta kalangan industri kecil ultra-mikro (IKUM).

Harus diakui, operasi pasar menunjukkan hasil strategis. Terbukti bisa menekan ke-liar-an inflasi menjelang akhir tahun. Terutama harga beras, harga cabai, dan minyak goreng, bisa kembali turun. Namun Pemerintah masih perlu memfasilitasi sektor “hulu” produksi pangan, dengan menjamin pakan. Serta fasilitasi pupuk organik, dan benih unggul. Juga pe-masal-an tanaman cabai pada setiap rumahtangga.

——— 000 ———

Rate this article!
Operasi Pasar Pangan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: