Oposisi Sidoarjo Sudah Lakukan Pemanasan

Karikatur Ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk menyamakan visi misi perjuangan, ketiga fraksi (PDIP, PAN, PKS/Nasdem) yang sudah mengikrarkan diri menjadi oposisi gabungan tiga Fraksi terhadap jalannya pemerintahan Sidoarjo, melakukan pertemuan di sebuah tempat yang dirahasiakan, Minggu (26/3) kemarin.
”Ya kami sudah siap menjadi oposisi,” terang sumber yang menolak disebut namanya.
Dengan menjadi oposisi pihaknya berjanji akan bersikap kritis terhadap pembangunan di Sidoarjo, terutama dalam pemberdayaan masyarakat, pelayanan di berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, sosial dan mengawal sejauh mana efektifitas penggunaan APBD. Dalam kebijakan Pemkab harus menguntungkan masyarakat luas.
Sebelumnya Anggota FPDIP, dr Wijono menegaskan, fraksinya akan memilih jalan oposisi yaitu memberikan kritikan yang konstruktif. Ini bukan jalan pintas, pilihan ini sudah dipikirkan masak-masak. Dengan berada di luar pemerintahan, maka pihaknya juga tidak sungkan-sungkan untuk menajamkan kritikannya. Selama ini PDIP berada dalam satu koalisi pendukung pemerintah dengan seluruh fraksi, kecuali PAN dan Golkar yang berada di luar pemerintahan. Namun dalam prakteknya PAN dan Golkar tidak kuat menjadi oposisi yang mandiri. Akhirnya semuanya berada di jaringan koalisi pendukung Bupati Saiful Ilah.
Tetapi sejak pergantian AKD (Alat Kelengkapan Dewan) setiap 2,5 tahun mulai terjadi percikan. PDIP, PAN, PKS/Nasdem memilih sebagai oposisi, oposisi ini patut diperhitungkan karena memiliki jumlah signifikan, apalagi diperkirakan dapat amunisi baru dari Gerindra yakni bergabungnya dua anggota Fraksi Gerindra. Dengah sekitar 20 anggota oposisi, maka wajah DPRD Sidoarjo akan dipenuhi dengan dinamika politik yang panas.
Perkembangan terbaru, oposisi fraksi gabungan ini, Senei hari ini akan menghadiri undangan paripurna untuk pengisian anggota komisi. Tiga fraksi oposisi ini tiga kali tidak menghadiri paripurna. Namun untuk paripurna besok berjanji akan hadir dan memasukkan nama anggotanya dalam komisi. Namun karena seluruh pimpinan di komisi dikuasai kubu PKB (PKB, Golkar, Gerindra, Demokrat), maka anggota oposisi gabungan tiga fraksi ini hanya menjadi anggota biasa saja di komisinya.
Anggota kubu PKB, Dhamroni Chudlori, meminta agar komisi ini bisa berjalan normal karena banyak sekali agenda komisi yang harus diselesaikan. Komisi B juga melakukan kunjungan kerja ke luar daerah setelah paripurna ini. Bukan hanya komisi B yang langsung tancap gas kunker, komisi A, C dan D juga tidak mau kalah untuk kunker. Seperti yang dijelaskan anak bupati Saiful Ilah, Ahmad Amir Aslichin, bahwa komisi C akan kunker ke luyar daerah pada hari Rabu (29/3) mendatang. [hds]

Tags: