Optimalkan IB, Disnak Optimis Realisasikan 1,15 Juta Ekor Sapi

16-sapi-kawinPemprov Jatim, Bhirawa
Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik merupakan salah satu langkah mendongkrak kenaikan angka kelahiran sapi. Hal itu kini terus dilakukan Jatim untuk mempertahankan predikat Jatim sebagai gudang ternak sapi sekaligus turut mensukseskan program ketahanan pangan nasional. Selain itu Dinas Peternakan (Disnak) Jatim juga optimis bisa merealisasikan target 1,15 juta Sapi di tahun 2014.
Untuk mewujudkan angka kelahiran melalui IB, Disnak Jatim juga mengoptimalkan kinerja 1,349 petugas Inseminator yang tersebar di 38 kabupaten/kota.Sebab, program IB merupakan salah satu program strategis dan tepat guna yang mampu meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak serta mendukung populasi nasional.
Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi relatif berbiaya murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Untuk itu, Disnak Jatim bekerjasama dengan seluruh Disnak kabupaten/kota mensosialisasi ke seluruh peternak dan mampu menarik minat peternak agar melakukan kawin suntik hewan ternaknya.
“Dengan IB, maka potensi Jatim sebagai gudang ternak mampu dipertahankan, dan jumlah populasi sapi akan meningkat. Program IB diharapkan disamping berhasil meningkatkan populasi, juga bertujuan memperbaiki dan mempertahankan plasma nutfah lokal,” kata Maskur, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Kamis (15/5).
Seperti diketahui, IB adalah teknologi memasukkan mani (semen) beku pejantan ke vagina hewan betina bertujuan peningkatan produksi, budidaya, dan produktivitas, pembibitan. Sasaran yang hendak dicapai program IB sebagai langkah mendongkrak kenaikan angka kelahiran sapi.
Maskur mengatakan, angka kelahiran sapi untuk tahun 2013 lalu berkisar 1 juta ekor sedang target untuk tahun 2014 berkisar 1,15 juta ekor. Dari data dinas, per Januari 2014 angka kelahiran sapi mencapai 73,347 ekor, untuk yang bunting masih menunggu.
Disnak Jatim juga optimis jika target kelahiran sapi 1,15 juta ekor pada akhir tahun 2014 dipastikan bisa terlampaui. Namun juga diiringi pelaksanaan IB harus maksimal, dengan satu tujuan upaya peningkatan persentase pertumbuhan dari 6,18 persen pertahun pada periode 2009 – 2013 dapat dinaikkan menjadi 6,26 persen pada periode 2014 -2018.
Adapun populasi sapi potong tahun 2014 sebesar 4.071.391, tahun 2015 sebanyak 4.326,260, tahun 2016 sebanyak 4.597,084, tahun 2017 sebanyak 4.884,861, dan tahun 2018 sebanyak 5.190,653, dengan demikian terjadi kenaikan populasi mampu direalisasikan sesuai rencana.
Maskur mengatakan, semua betina bisa dilakukan IB. “Yang pasti, betina penerima harus sehat, tempat reproduksinya sehat, bagus, tidak mandul. dilakukan pada saat betina sedang birahi, yang dikenal dengan istilah, 4A, 2B, 1c,” paparnya. [rac]

Tags: