Optimalkan Perankan Baperwil untuk Millenial Job Center

Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak

Wagub Jatim Diminta Fokus Wilayah Selatan
Pemprov, Bhirawa
Wakil Gubernur Jatim Dr Emil Elestianto Dardak kembali akan melakukan road show program 99 hari di daerah. Hari ini, Selasa (19/2), Emil berencana mendatangi Badan Perwakilan Wilayah (Baperwil) Bojonegoro untuk merancang Milenial Job Center (MJC).
Wagub Jatim Emil menuturkan, MJC menjadi bagian dari langkah Pemprov Jatim untuk mengoptimalkan peran Baperwil di wilayahnya. Di Bojonegoro, pihaknya mengaku akan berdiskusi dengan salah satu perusahaan untuk membuka potensi MJC. Di sisi lain, terdapat permasalahan lokal seperti Bengawan Solo yang kerap meluap. Karena itu, pihaknya ingin melihat secara langsung kondisinya dan selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur Jatim. “Rencananya mampir juga ke Nganjuk sebelum kembali ke Surabaya,” tutur Emil saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Senin (18/2).
Emil mengaku, MJC sebenarnya dapat tumbuh dan berkembang di wilayah mana saja. Karena MJC orang tidak harus bertemu langsung. Komunikasi cukup dilakukan melalui jaringan internet seperti video call. Karena itu, pihaknya berharap MJC tidak hanya dikembangkan di kota besar seperti Surabaya dan Malang. Justru daerah-daerah seperti Madiun, Bojonegoro, Pamekasan bisa berkembang. “Titik MJC akan kita cocokkan dengan Baperwil supaya Baperwil semakin optimal dalam memainkan peran,” tutur suami artis Arumi Bachsin tersebut.
Untuk merealisasikan itu, Emil mengaku akan memastikan berbagai kesiapannya. Khususnya data base mentor yang capable dan mau untuk membimbing. Karena banyak pihak yang mampu dan sukses tapi tidak punya waktu untuk membimbing. Selain itu, juga tengah dipersiapkan klien yang mau mengikuti MJC.
Dalam kesempatan itu, Emil meluruskan asumsi bahwa seluruh tanggung jawab wilayah selatan hanya ditangani wakil gubernur. Menurutnya, semua kembali pada keputusan dan kebijakan Gubernur Jatim. “Memang saya diminta lebih fokus lagi untuk melaksanakan agenda-agenda pengembangan di wilayah selatan. Mulai dari selingkar Wilis, JLS (Jalur Lingkar Selatan) dari Pacitan ke Banyuwangi, koridor pesisir seperti pelabuhan di Prigi, bandara di wilayah Mataraman,” tutur dia.
Dengan skala Jatim yang besar dan ekonomi yang beragam sektornya, Emil berharap dapat memberi nilai tambah karena dulu merupakan kepala daerah di wilayah selatan tersebut. Beberapa perkembangan pembangunan di wilayah selatan itu disebutkan Emil anataranya pembangunan JLS yang telah mendapat pendanaan dari Islamic Development Bank. “Tapi belum semuanya. Maka kita segera memetakan dengan Kementerian PU dan Bapenas, apakah ada segmen tertentu yang desain teknisnya belum final,” kata dia.
Untuk pembebasan lahan, rute itu harus final. Karena dari itu, rute yang dipilih juga harus tepat sehingga anggaran yang dikeluarkan dapat efisien. Berapa biaya yang dibutuhkan, waktu pembangunan dan penetapan rutenya. “Kita harus tahu bahwa rute ini adalah rute paling murah karena harus mapras tebing,” ungkap dia.
Hingga saat ini, lanjut dia, yang telah melalui pra kualifikasi adalah dari Prigi ke Popoh, dari Trenggalek ke Tulungagung nilainya mencapai Rp 700 miliar. [tam]

Tags: