Optimalkan Physical Distancing di Pasuruan

Tampak RS Grati di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/4). Pemkab Pasuruan mengantisipasi lonjakan pasien korona dengan menyiapkan RS Grati dan tiga Puskesmas menanganan covid-19.

Pasuruan, Bhirawa
Di wilayah Kabupaten Pasuruan, kasus positif covid-19 mencapai 10 orang. Tentunya, ODP (Orang Dalam Pemantauan)-PDP (Pasien Dalam Pengawasan) semakin bertambah. Namun, Pemkab Pasuruan belum merencanakan untuk mengajukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) kepada pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Agus Sutiadji menyampaikan alasan PSBB belum diajukan lantaran pihaknya masih melakukan pengetatan physical distancing. Pengetatan physical distancing dilakukan agar jumlah pasien positif di wilayahnya tidak terus bertambah.
“Kami belum ke arah PSBB. Saat ini kami masih pada pengetatan physical distancing,” ujar Agus Sutiadji, Rabu (15/4).
Pemkab Pasuruan saat ini fokus pengamanan bantuan terhadap warga terdampak virus korona. Seperti pemberian bantuan paket sembako.
“Sebanyak 20 ribu paket kami disiapkan untuk masa dua bulan, yakni April dan Mei. Sedangkan, jumlah orang miskin di Kabupaten Pasuruan ada 12 ribu lebih,” papar Agus Sutiadji.
Disisi lain, Pemkab Pasuruan mengantisipasi lonjakan pasien. Saat ini, Satgas Covid-19 Kabupaten Pasuruan menyiapkan RS Grati dan Puskesmas Purwosari, Puskesmas Wonorejo dan Puskesmas Sukorejo. Di RSUD Bangil sebagai tempat rujukan korona sudah menyiapkan 83 tempat tidur.
“Ini sifatnya hanya usulan untuk mengantisipasi pasien covid-19 meningkat. Antisipasinya adalah menyiapkan tambahan tempat tidur di RS Grati sebanyak 16 buah. Di Puskesmas Purwosari sebanyak 40 tempat tidur,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Pasuruan, Agung Basuki.
Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya menyatakan ada enam pasien di RSUD Bangil, dinyatakan negatif covid-19. Itu berdasarkan hasil test swab. Akhirnya, mereka dipulangkan usai 18 hari diisolasi.
Dengan demikian, terdapat 21 PDP di Kabupaten Pasuruan dinyatakan negatif korona berdasarkan hasil swab. Namun, masih ada 3 PDP yang diisolasi sambil menunggu uji swab, meski rapid test negatif. Kemudian 3 PDP telah meninggal.
“Sudah ada enam PDP yang boleh pulang sejak dirawat di RSUD Bangil tertanggal 27 Maret lalu. Data umum pasien terkait korona di Kabupaten Pasuruan, Selasa (14/4) malam, terdiri dari 10 positif, 27 PDP dan 106 ODP,” kata Anang Saiful Wijaya.
Disisi lainnya, Pemkab Pasuruan mengalokasikan Rp 100 juta ke setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Pasuruan. Anggaran itu digunakan untuk melakukan percepatan penanganan pencegahan covid-19.
“1 hingga 2 hari ke depan, anggaran untuk 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan cair. Sehingga bisa langsung dipergunakan untuk pengurangi resiko dan penanganan korona di tingkat kecamatan. Total anggarannya mencapai Rp 2,4 miliar dari BTT (biaya tidak terduga) APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2020,” papar Anang Saiful Wijaya.
Menurut Anang, pihak camat harus langsung melakukan optimalisasi satgas covid-19 yang telah dibentuk. Yakni, selain melaksanakan sosialisasi, juga harus melakukan edukasi PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) secara massif.
Terlebih, camat juga harus melaksanakan screening pendatang dan penyediaan ruang isolasi, hingga optimalisasi dana desa untuk penanganan covid 19.
“Selanjutnya, Camat harus berkoordinasi dengan Muspika, Lurah dan Kades untuk melakukan screening pendatang sesuai protokol kesehatan. Khususnya menjelang mudik dan penyediaan ruang isolasi menggunakan fasilitas pendidikan sekolah,” cetus Anang Saiful Wijaya. [hil]

Tags: