Para pekerja saat mengerjakan proyek peningkatan jalan wisata di kawasan Gunung Bromo, di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Rabu (25/8). [hilmi husain/bhirawa].
Pemerintah optimis proyek peningkatan jalan wisata di kawasan Gunung Bromo, wilayah Kabupaten Pasuruan bisa tepat waktu. Deadline pembangunanya yakni, November 2021.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, melalui Kabid Perencanaan Dinas PU Bina Marga, Listiani menyatakan meski kondisi pembangunan peningkatan jalan wisata di Kawasan Gunung Bromo dinilai berat, dengan jalan menanjak dan tebing yang curam.
Namun pekerjaan tersebut menununjukkan progres yang bagus. Dipastikan pekerjaan selesai tepat waktu, mengingat waktunya saat ini masih panjang.
“Progresnya cukup bagus, saat ini pekerjaannya sudah 58 persen lebih. Atau menunjukkan hampir ke 60 persen. Sehingga pekerjaannya ini nanti selesai tepat waktu,” papar Liatiani, Rabu (25/8).
Pengaspalan jalan yang didanai Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) 2021 itu memperbaiki sembilan ruas jalan. Antara lain ruas Tosari-Podokoyo, Wonokitri-Sedaeng, Dingklik-Penanjakan hingga lainnya.
“Totalnya ada sembilan ruas jalan yang diperbaiki. Saat ini sebagian pembangunannya sudah selesai,” jelas Listiani.
Seperti diketahui, peningkatan jalur wisata di Gunung Bromo tersebut adalah lanjutan proyek PHJD pada tahun 2019 lalu.
Pemkab Pasuruan sudah dua kali memperoleh bantuan dana dari pemerintah pusat. Mulai 2019 lalu, Pemkab mendapat bantuan hibah dari Australia sebesar Rp 22 miliar. Besaran anggaran itu untuk penanganan beberapa ruas menuju jalan Gunung Bromo. Seperti halnya di jalur Tutur-Ngadirejo.
Lalu, pengerjaan berlanjut pada tahun berikutnya di tahun 2020. Ada bantuan lagi sebanyak Rp 21 miliar. Dana itu dipakai untuk melanjutkan jalur sebelumnya, yaitu dari Ngadiwono menuju Tosari.
Di tahun berikutnya, tahun 2021, ada bantuan terakhir dari PHJD. Dana Rp 16 miliar dialokasikan untuk melanjutkan penanganan jalan Tosari menuju lautan pasir Gunung Bromo. Progresnya saat ini hampir mencapai 60 persen. [hil]
