Optimis Selesaikan Jembatan Kenjeran 2015

Jembatan KenjeranPemkot Surabaya,Bhirawa
Pemkot Surabaya optimis bakal merampungkan pembangunan jembatan Kenjeran tahun ini. Progress pembangunan Jembatan Kenjeran sudah mencapai 60 persen dan baru terlihat  jelas dalam tiga bulan ke depan.
Kepala Bidang Perancangan dan Pemanfaatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, GanjarSiswo Pramono mengatakan, tidak ada alasan pembangunan Jembatan Kenjeran akan molor. Dia memastikan, apapun yang terjadi proyek tersebut harus selesai tahun ini.
“Ada beberapa penunjang dari jembatan ini. Jadi tak hanya sekedar jembatan. Penunjang itu seperti air mancur,” katanya, Rabu (16/9).
Selain dilengkapi dengan air mancur, proyek yang menelan anggaran Rp200 miliar lebih itu  juga difasilitasi dengan lift. Jembatan Kenjeran ini membentang sepanjang 700 meter dengan lebar 18 meter. Dimulai dari Rumah Pompa Kenjeran hingga jalan di area parkir Tempat Hiburan Pantai (THP)Kenjeran.
Jembatan ini terhubung dengan kawasan Sentra Iklan Bulak (SIB) hingga akses jalan ke jembatan Suramadu. Dalam proyek ini, Pemkot membebaskan sebanyak 15 persil tanah dan 32 bangunan.
Total luasan lahan yang dibutuhkan mencapai 6 hektar. Proyek masuk dalam Perda (Peraturan Daerah) tentang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) dan diperuntukkan bagi kawasan wisata.
“Untuk menunjang kawasan wisata Kenjeran ini, kami juga melakukan pelebaran jalan didaerah sana,” ujarnya.
Sikap optimis Pemkot ini membantah pesimesme dari kalangan DPRD Surabaya. Anggota Komisi C DPRD Surabaya  sebelumnya mengatakan, apapun upaya yang dilakukan untuk percepatan tidak akan selesai. Dengan sistem kebut hampir pasti yang selesai hanya pada pengerjaan fisik konstruksi. Sedangkan ornamen lainnya, sepertijogging track, air mancur dan sebagainya dimungkinkan tak tuntas.
Politisi Partai Nasdem ini menegaskan jika pembangunan jembatan tak selesai, maka akan membawa beberapa dampak. Salah satunya dampak negatif. Seperti, bukan saja terhadap estetika kota namun juga membahayakan masyarakat sekitar.
“Kalau mangkrak berbahaya bagi perahu nelayan atau siapapun yang melintas sekitar itu,” tegasnya.
Awey, sapaannya meminta, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus mendesak pihak pelaksana proyek, PT Hutama Karya, untuk menuntaskan pembangunan jembatan kenjeran. Diantaranya dengan menambah jumlah pekerjanya maupun  jam kerja.
“Pemkot harus serius mengejar agar Hutama Karya bertanggung jawab menyelesaikannya,” tandasnya. [gat]

Tags: