Optimis Surabaya Jadi Kota Wisata Kesehatan

2-RSDinkes Surabaya, Bhirawa
Berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk menjadikan Surabaya sebagai Kota Wisata Kesehatan.  Dinkes saat ini terus memperbaiki fasilitas kesehatan dan melakukan kordinasi intensif dengan beberapa rumah sakit swasta membuat Surabaya semakin dekat dengan impian menjadi kota wisata kesehatan.
”Kita optimis tahun 2014 ini Surabaya menjadi kota wisata kesehatan dan saat ini rumah sakit dan Puskesmas di Surabaya mulai berbenah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, drg.Febria Rachmanita.
Febria menuturkan, sebagai kota wisata kesehatan, pelayanan kesehatan di rumah sakit wajib diperhatikan, hal ini menyangkut kerpercayaan publik atau orang asing yang datang ke Surabaya. Banyak orang masih menganggap bahwa rumah sakit yang ada di Surabaya tidak sebaik pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit di luar negeri seperti Singapura.
”Kita berusaha untuk menepis bahwa rumah sakit di Surabaya sama-sama baiknya dengan rumah sakit milik asing. Jika dilihat saat ini banyak rumah sakit yang berada di Surabaya sudah bertandar atau bertaraf Internasional,” terangnya.
Wanita yang juga merangkap Dirut RSUD Dr. Soewandhie ini mengungkapkan, untuk menggapai tujuan tersebut, beberapa rumah sakit swasta di Surabaya sudah mulai menerapkan konsep wisata kesehatan.
Konsep yang dimaksud berupa memberikan pelayanan prima misalnya, menjemput pasien dan keluarga mulai dari bandara, menyediakan fasilitas hotel yang terintegrasi dengan bangunan rumah sakit, serta menyediakan sarana transportasi bagi keluarga yang hendak berbelanja.
”Saya yakin dengan perbaikan dan peningkatan pelayanan yang diberikan rumah sakit akan mempengaruhi animo masyarakat untuk berobat ke rumah sakit di Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya yakin bahwa Surabaya akan menjadi salah satu kota tujuan wisatan kesehatan bagi masyarakat luas. Jika dilihat saat ini kualitas dokter di Surabaya tidak kalah dibanding dokter-dokter dari luar negeri.
Universitas Airlangga sudah berdiri sejak 100 tahun yang lalu dan terbukti mampu menelurkan dokter-dokter handal. Menurutnya, yang terpenting bagi seorang dokter adalah pengalaman dan jam terbang.   Dijelaskannya, dengan acuan jumlah penduduk di Surabaya sebanyak 3 juta jiwa, belum lagi ditambah kota-kota sekitar mencapai 10 juta jiwa plus penduduk Jawa Timur sebanyak 37 juta jiwa, maka Risma menyimpulkan untuk urusan jam terbang dan pengalaman dokter-dokter di sini sudah tidak perlu diragukan lagi.
Bahkan, salah seorang dokter spesialis jantung dari RSUD Dr. Soewandhie sering menjadi pembicara di Korea Selatan dan Singapura. Hal itu menunjukkan bahwa kualitas dokter Surabaya sudah diperhitungkan di kancah internasional.
Mantan Kepala Bappeko ini juga mengungkapkan akan mensinergikan rumah sakit di Surabaya. Saat ini sudah banyak rumah sakit dengan spesialisasi tertentu dan eksistensinya akan disinkronkan dengan rumah sakit-rumah sakit lainnya sehingga tercipta suatu jaringan layanan kesehatan yang sinergi.
“Di sini sudah semakin banyak rumah sakit yang mengkhususkan pada bidang-bidang tertentu. Sudah banyak pilihan, jadi tidak perlu lah kita berobat ke luar negeri,” ujarnya. [dna]

teks foto: Pelayanan prima yang diberikan rumah sakit kepada para pasien.

Tags: