Optimistis 2016, PG Capai 10 Persen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Pada 2016 mendatang, Jatim optimistis kalau PG sudah mulai bisa menghasilkan rendemen tebu mencapai 10 persen. Hal ini seiring dengan pemberlakuan Perda 17 tahun 2013 tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu.
Dengan bebragai upaya yang dilakukan Pemprov Jatim bersama BUMN pergulaan yang terus memperbaiki kualitas tebu on farm dan off farm diyakini target rendemen 10 persen bisa tercapai.
“Tahun depan Pabrik Gula (PG) harus bisa menghasilkan rendemen 10 persen sesuai Perda. Ini bisa dicapai jika PG patuh terhadap SoP lampiran Perda mulai dari perbaikan on farm berupa bibit dan perawatan yang bagus,” kata Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA, Minggu (23/8)
Dijelaskannya dari sisi off farm nantinya PG juga kinerjanya harus lebih baik dengan mengedepankan tebu MBS (manis bersih segar). Selain itu, efisiensi juga harus dikedepankan serta tidak tunda penebangan dan sisa tebu untuk giling pagi tidak boleh melebihi 15 persen dari stok hari sebelumnya.
Jika capaian rendemen tidak mencapai 10 persen, maka PG akan dinilai tim terlebih dulu untuk mencapai kendala yang ada.  Tim pemantau rendemen dibentuk sejak awal 2012 silam. Terdiri dari 12 orang dari perwakilan empat perguruan tinggi, yakni Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Jember, dan Universitas Trunojoyo. Sedangkan tim diketuai oleh Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan.
Untuk memaksimalkan kinerja tim, Disbun bersama Biro Sumber Daya Alam Setdaprov Jatim ditunjuk sebagai pengarah teknis. “Tim bertugas menginvestigasi persoalan rendemen dari perkebunan tebu hingga proses di PG di seluruh Jatim,” ujar Samsul.
Dikatakan Samsul, adanya regulasi ini maka bisa jadi payung hukum untuk mengatur rendeman dan hablur tanaman tebu di Jatim. Pengaturan ini penting dilakukan sejak awal, mulai dari penyediaan lahan, penyediaan bibit unggul, perlakukan, pengelolaan serta pemeliharaan tanaman tebu, hingga proses pengelolaan yang dilakukan manajemen industri gula.
Pada musim giling tahun ini sudah ada PG yang mampu mencapai rendemen 10 persen yakni PG Rejosari Madiun. PG yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI berhasil mencapai rendemen yang fantastis yakni di atas 10 persen. “Capaian rendemen tahun ini sangat bagus. Bahkan tertinggi rendemen mencapai 10,2 persen unutk PG Rejosari. Disusul PG Asembagus bisamencapai 9,2 persen,” kata Dirut PTPN XI, Dolly P Pulungan. [rac]

Rate this article!
Tags: