Orang-Orang Semenjana

(Untuk Ook Nugroho)

Oleh :
Thomas Elisa

Kami adalah orang-orang semenjana
Yang tersebar dari ujung peradaban hingga akhir zaman
Terlahir dari bimbang dan tak masuk perhitungan
Tubuh kami jelmaan belukar yang tertindih batu gilangan
Wajah kami adalah guguran daun yang tersaput kemarau

Saban hari kami baca segenap kabar udara
Harga barang meninggi, riuh peperangan menyanyat hati
Pandemi dan ekstrem cuaca terus meniup kota dalam kubangan
Bisakah Tuan-Tuan menengok sejenak nasib kami?

Sebentar lagi malam akan menggiling kami kepada gelap
Tenung masa depan memaksa anak cucu kami tidur ketakukan
Kami hanya punya sedikit lentera untuk mempertahankan hikayat
Tuan-tuan, galilah tubuh kami yang tertimbun di dasar kubangan

(Semarang, 2022)

SEORANG IBU DI KOTA PERANG

Tidurlah dengan lelap anakku
Esok hari mesiu dan peluru akan berhenti
Para pasukan akan berjabatan penuh damai
Pohon-pohon akan menghalau desis asap hitam
Dan ibu guru akan menyambutmu di bangku sekolah

Lelaplah, dalam tidurmu anakku
Musim semi akan menggantikan kelambu kota yang kelabu
Raung sirine akan bertukar suara ceria term dan bus kota
Siaran media dan televisi akan dipenuhi himne malam kudus
Ayahmu akan segera kembali membawa apikrot beraroma madu

Hanyutlah dalam mimpi tidurmu anakku
Mimpikanlah santa klaus dan hadiah natal musim dingin
Kita mesti yakin selalu ada balada bahagia dibalik elegi
Namun bila dentuman kembali menggelegar malam ini
Tetaplah lelap dalam tidurmu sebab akan kita jumpai Juruselamat

(Semarang, 2022)

Sejarak Maret-Juni
Sejarak Maret menuju Juni
Tiba pula selusin resahku padamu
Perjalananku selalu gagal menuju hati rahasiamu
Dimanakah sisa buah kuldi yang kau sembunyikan itu?

Akar cemara hitam menyeretku pada pilu takdir
Waktu akan membentuk sebuah ruang jarak tanpa singgah
Kau akan melalang tinggi merakit sebuah purnama
Sementara aku tertimbun dalam padang pasir gersang
Bagaimana caranya kutumpahkan rindu di peraduanmu?

Sejarak Maret menuju Juni
Zikirku dipenuhi kabut menuju ke arahmu
Dapatkah bilah tanganmu mengatasi panjang kemarau?
Tak ada yang tahu. Kecuali Sabda waktu

(Semarang, 2022)

Tentangt Penulis :
Thomas Elisa, lahir 21 September 1996 di kota Surakarta. Penulis tinggal di Pucangsawit RT 01/RW 03, Kecamatan Jebres, Surakarta. Penulis telah menempuh jenjang pendidikan di antaranya : TK Kristen Petoran (2001-2002), Sekolah Dasar Kanisius Pucangsawit (2002-2008), Sekolah Menengah Pertama Negeri 20 Surakarta, (2008-2011), Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Surakarta (2011-2014).

———- *** ————

Rate this article!
Orang-Orang Semenjana,5 / 5 ( 1votes )
Tags: